Dari sini jalur pendakian zig zag menuju puncak. Terasa lama menuju ke Pos 3 dan trek masih menanjak belum dapat bonus jalan landai.Â
Saya melihat di tanah ada bekas muntahan pendaki lain. Pastinya ia kelelahan sekali sampai muntah di jalan.
Di tengah perjalanan saya menjumpai pos bayangan, yaitu pos diantara pos utama. Namun sayangnya kondisi bambu buat duduk dalam keadaan rusak.
Akhirnya pukul 11:25 saya sampai juga di Pos 3 Mpranak Kembar yang hanya berupa shelter kayu sederhana beratapkan asbes. Dari Pos 2 ke sini saya membutuhkan waktu 44 menit sudah termasuk istirahat. Saat ini arloji di tangan kiri saya sudah menunjukkan pukul 11:25.
Pos 3 Mpranak Kembar - Pos 4 Sendang Suci
Sekitar 10 menit saya beristirahat di Pos 3. Di sini saya bertemu dengan 4 remaja pria pelajar SMK dari Kudus. Mereka hiking ke puncak Natas Angin siang ini.
Kemudian saya melanjutkan pendakian lagi dengan trek yang masih menanjak. Pukul 11:54 saya sampai di Pos 4 Sendang Suci yang berada pada elevasi 1.147 Mdpl. Perjalanan dari Pos 3 kesini saya tempuh selama 19 menit.
Sendang Suci merupakan satu-satunya mata air yang ada di jalur pendakian ke puncak Natas Angin Gunung Muria. Ada batuan yang membentuk kolam kecil dimana air ditampung, lokasinya di dekat shelter yang tak ada bangkunya. Namun saya tak melihat air berasal darimana. Tak ada pancuran, atau mungkin saya yang kurang cermat mengamatinya.
Pos 4 Sendang Suci - Pos 5 Abiyoso
Setelah berjalan selama 29 menit, akhirnya saya tiba di Pos 5. Tempatnya datar dan luas, merupakan tempat para pendaki beristirahat dan berkemah.Â
Disini ada gapura, warung, dan camping ground. Selain itu disini juga ada sebuah bangunan cukup besar yang diatas pintu masuknya bertuliskan Pertapaan Eyang Bambang Polosoro dan Eyang Begawan Abiyoso.Â