Trekking menuju ke Pos 1 melewati camping ground dan pintu rimba yang bertuliskan bukit paralayang. Cuaca cerah dan udara yang sejuk membuat kami semakin bersemangat.
Daun-daun pinus yang jatuh di tanah padat yang agak basah terserak disepanjang trek pendakian. Kaki pun jadi terasa empuk ketika menapak diatasnya.Â
Disebelah kanan, perpaduan langit biru dan bukit hijau sangat memanjakan mata kami. Hingga tak terasa kami sudah sampai di Pos 1 Bedengan. Pos 1 berupa shelter sederhana dari kayu beratap asbes atau seng. Saya malahan kurang memperhatikan dengan detail. Yang jelas warnanya sudah kusam. Ada pohon besar disampingnya. Diseberang, cukup dekat ada bak kecil penampungan air yang bisa terdengar suara gemericik airnya.
Baru berjalan sampai disini, saya sudah bisa menyimpulkan. Benar juga perkataan beberapa pendaki yang pernah menceriterakan pengalamannya. Jalur pendakian Gunung Ungaran via Mawar sangat natural. Vegetasinya pun lebih beragam dan lebih rapat, sehingga terasa sejuk sekali.Â
Oksigen yang dikeluarkan tumbuhan melalui dedaunan menjadi tambahan energi bagi kami. Paru-paru kami serasa disegarkan kembali. Selain itu disini pun ada mata airnya. Dingin, jernih dan bersih. Tipikal mata air pegunungan. Dialirkan melalui pipa yang ditanam. Sungguh bersyukur mereka yang menerima air dari mata air Gunung Ungaran tersebut.Â
Dari lokasi mata air yang berbatu, trek sedikit naik ke arah Pos 2 Kinatar. Disini kami beristirahat sebentar, tak lebih dari 5 menit lalu melanjutkan pendakian lagi.
Dari Pos 2 menuju ke Pos 3 Pronojiwo, treknya masih wajar, sedangkan ketika menuju ke Pos 4 Bukak'an treknya sedikit lebih menanjak daripada sebelumnya. Disinipun kami istirahat sebentar. Ketika istirahat, buah, roti dan minuman yang kami konsumsi cepat memulihkan stamina kami tuk kembali melanjutkan pendakian.
Trekking dari Pos 4 ke Pos 5 Tedeng, mengingatkan saya ke Ondo Rante, jalur pendakian Gunung Ungaran via Basecamp Perantunan. Namun disini menurut saya lebih terjal. Dengan trek berbatu yang cukup menantang.Â
Untunglah viewnya sangat cantik dengan hamparan perbukitan hijau dibawah sana, sehingga rasa capek bisa terlupakan. Kami pun beristirahat sejenak menikmati keindahan alam ciptaan Tuhan.Â