Mohon tunggu...
Arisandi
Arisandi Mohon Tunggu... Guru - Media Intelektual

Membacalah karena membaca merupakan perintah Tuhan Menulislah karena menulis bagian dari refleksi diri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kebaikan Ku Tetap Bau Busuk

11 Januari 2022   21:11 Diperbarui: 11 Januari 2022   21:32 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diri ku seperti bau busuk, sungguh menyengat

Penuh dengan nanah penuh dengan belatung.

                Dalam keheningan malam ke tiga, aku datang kembali.

                Apa yang sudah terajdi, Tuhan.? Apa yang kurang dari ku?

                Setiap waktu aku menyembah Mu, setiap malam aku tersungkur dihadapan Mu

                Setiap hari Aku menyumbangakan  harta dan pikiran ku

Tapi kenapa semua itu tetap berbau busuk?

Aku mendengar ada guru suci di ujung padang pasir dibawah sebuah pohon

Ku coba datang dan bertanya tentang apa yang sudah terjadi pada diri ku.

Guru suci itu hanya menjawab.

Jadilah seperti Rabbi’ah Adawiyyah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun