Kebaikan Ku Tetap Bau Busuk
Dengan pena ku tulis nama Mu dikertas
Ku tulis diatas kertas kuning tipis dan kusut
Ku goreskan tinta hitam untuk Mu, Tuhan.
Dalam keheningan malam ditemani cahaya lilin kecil.
Tangan ku terus bergerak menulis setiap asma-asma Mu
Seraya memohon ampun atas dosa-dosa.
Ku hadapkan jasad serta jiwa ku
Tuhan, aku datang kepada mu membawa dosa.
Dalam keheningan malam yang ke dua, aku datang kembali.
Seraya bertanya, Tuhan apa yang telah terjadi pada diriku?
Diri ku seperti bau busuk, sungguh menyengat
Penuh dengan nanah penuh dengan belatung.
Dalam keheningan malam ke tiga, aku datang kembali.
Apa yang sudah terajdi, Tuhan.? Apa yang kurang dari ku?
Setiap waktu aku menyembah Mu, setiap malam aku tersungkur dihadapan Mu
Setiap hari Aku menyumbangakan harta dan pikiran ku
Tapi kenapa semua itu tetap berbau busuk?
Aku mendengar ada guru suci di ujung padang pasir dibawah sebuah pohon
Ku coba datang dan bertanya tentang apa yang sudah terjadi pada diri ku.
Guru suci itu hanya menjawab.
Jadilah seperti Rabbi’ah Adawiyyah.
Bulan berikutnya aku tanyakan kembali
Guru suci itu tetap dengan jawaban yang sama
renungkanlah Rabbi’ah Adawiyyah
minggu depan ku coba tanyakan kembali
jawabannya tetap sama
bacalah Rabi’ah Adawiyyah
dalam hati ku bertanya, siapa Rabi’ah Adawiyyah?
Rabi’ah Adawiyah seorang sufi perempuan di Basrah
Sekitar 1300 tahun yang lalu ia hidup
Aku temukan potongan-potongan puisi Rabi’ah Adawiyyah
Berulang-ulang ku baca, seraya memahami makna yang tersimpan
“Yaa Tuhan ku, jika aku menyembah Mu
Karena inginkan surga, tutuplah pintu surga bagi ku
Jika aku menyembah Mu, karen takut neraka
Cemplungkanlah aku ke dalam neraka
Namun jika aku menyembah Mu, karena cinta ku pada Mu
Janganlah kau tolak cinta ku”
Setelah selesai aku membaca syair itu
Aku bertanya, apa hubungannya dengan diri ku
Apa kaitannya dengan bau busuk yang ada pada diri ku
Kembali aku membaca berulang-ulang.
Namun tetap sama aku tidak mengerti
Tiba-tiba dibalik bilik rumah ku
Seorang tetua berteriak seraya berkata
Heei anak muda
Semua kebaikan dan semua ibadah yang sudah kau lakukan
Itu bukan karena kau cinta kepada Tuhan
Tapi kau hanya pamer semata.
Tapi sogokan agar kau masuk surga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H