Bagus dikagetkan oleh sesosok wanita yang mengenakan daster panjang sedang duduk menundukan kepala di sudut garasi. Ia mengenali wanita itu. Mbok Ati pembantunya ternyata berada disini. Mungkin ia masuk dari pintu samping dan terkunci.
"Mbok?" Panggil Bagus.
Mbok mengangkat kepala, meringis menunjukan giginya.
"Radit mundur!" Perintah Bagus pada adiknya ketika mbok Ati maju menyerang seperti anjing gila sambil berteriak dengan liar.Â
Perempuan itu menerjang Bagus dan membuatnya tersungkur ke tanah.
"Kakak!" Teriak Radit menyaksikan pembantu mereka mencoba menancapkan giginya pada Bagus.
Tubuh atletis yang terlatih membuat Bagus masih dapat menahan serangan, hingga gigi mbok Ati tidak menyentuh tubuhnya. Horor yang tak terbayangkan menyerang mata Bagus ketika perempuan itu membuka mulutnya lebar-lebar. Serabut jamur Cordyceps menjalar meliuk-liuk mencoba menyentuh mulutnya.Â
Spontan Bagus memiringkan kepalanya sembari berteriak ketakutan, tak percaya akan apa yang disaksikannya.
Brakk!Â
Mbok Ati tersungkur disampingnya. Bagus menoleh kesamping, Radit terengah-engah setelah mengayunkan kunci inggris ke kepala wanita itu. Segera Bagus bangkit berdiri, sekali lagi pelukan ia layangkan pada adiknya.
"Kakak ga apa-apa?" Tanya Radit terisak.