Penggalan lirik tersebut menggambarkan awal pertualangan Frodo dan Sam meninggalkan The Shire menuju dunia luar yang penuh dengan tanya.Â
Dedaunan musim gugur merefleksikan berakhirnya kepolosan mereka ketika menempuh perjalanan panjang nan menantang, sama seperti perjalanan group band tersebut selama manggung di banyak tempat.
 Selain itu, lirik dapat di telusuri asal usulnya pada puisi yang dibuat oleh Tolkien sendiri. Penggalan puisi berbahasa elvish itu berbunyi "Nu Laurrie, lantar lassi surinen" yang artinya, "Like gold, fall the leaves in the win (laksana emas, jatulah dedaunan pada angin)."Â
Referensi yang lebih terang-terangan ada pada ayat ketiga lagu, yang berbunyi:
"T'was in the darkest depths of Mordor,Â
I met a girl so fair
But Gollum and the evil one,
crept up and slipped away with her"
Tentu saja penggemar fantasi sudah mengenal Mordor, wilayah kekuasaan Sauron si penguasa kegelapan. Wanita yang dimaksud tidak lain adalah cincin milik Sauron, yang disembunyikan oleh Gollum, mahluk terkutuk yang dipengaruhi oleh kekuatan jahat cincin tersebut.Â
"Over the Hills and Far Away" menjadi lagu berikutnya yang juga diinspirasi oleh puisi karya Tolkien dengan judul yang hampir sama, "Over Old Hills and Far Away." Lagu ini bercerita tentang perjalanan apik mencari cinta, melewati bukit dan sejuta rintangan (Kek lagu dangdut ya).
Pada album ke empat Led Zeppelin terdapat dua lagu yang sekali lagi terinspirasi dari Lord of The Rings. Lagu "Misty Mountain Hop" yang mereferensikan pegunungan kabut tempat para Dwarf membangun kerajaan, serta "The Battle of Evermore" menggambarkan penderitaan atas peperangan di Minas Tirith antara pasukan Mordor melawan Kerajaan Gondor dan sekutunya, Rohan.