"Jangan jangan jadi jenazah betulan?!"Iya...kelamaan dibungkus kain kafan tadi sepertinya"
Hadirin semua terlihat tegang.Semuanya sudah menduga dengan berbagai prasangka.
Pada akhirnya legalah semua melihat melihat  Syaikh tersenyum. Tetapi melihat sang santri celingak celinguk, dan wajahnya pucat pasi. Syaikh menenangkan. Beliau bertanya, ada apa. Si santri pun terbata-bata bercerita, dia piker tadi adalah jatah waktu dia yang terakhir di dunia. Rupanya si santri tersebut awalnya merasa dibuai sehingga tertidur nyenyak. Tapi seiring waktu, dia mengalami mati suri. Alhamdulillah , diberikan kesempatan untuk menata hidup lebih baik lagi.
***
Begitulah, bahwa kematian itu memilih. Ia memilih kepada makhluk yang sudah ditakdirkan Alloh untuk dihampirinya. Ada yang diberikan kesempatan, dengan kejadian menyerempet kematian. Oleh karena itu, mari kita senantiasa bersiap menghadapi kematian. Meskipun masih sehat, masih merasa muda, masih kuat. Karena kematian tidak memandang itu semua. Apalagi kondisi sedang sulit pandemi Covid-19 seperti ini. Ikhtiar untuk mengupayakan hidup sehat dan berusia Panjang itu harus dan wajib. Menerapkan protokol kesehatan (prokes) 3M itu ikhtiar minimal. Perkuat imun tubuh, dopping dengan Vitamin, Probiotik, Herbal, dan empon-empon yang dianjurkan. Â Jangan lupa berbahagia.
Terlebih bagi seorang pemeluk agama islam. Sebagai muslim yang baik, sudah seharusnya kita menyegarkan keimanan bahwa kematian itu sebagai suatu keniscayaan yang akan dialami setiap jiwa yang hidup (Al Qur'an Surat (Q.S) Ali Imran:185); hanya Alloh yang kekal dan abadi (Q.S Ar-Rahman 26-27); tidak ada satupun yang akan lolos dari maut (Q.S An Nisa:78). Â Al Qur'an Surat Ali Imran: 185 dan Al Anbiya: 34-35 menyatakan ".....tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati...". Sedangkan menurut Al Qur'an Surat Ar-Rahman 26-27: "Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan." Di lain pihak, mengutip dari Al Qur'an surat An-Nisa:78: "Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H