Seorang syeikh dari Yaman mengisi pelatihan pengurusan jenazah di tahun 2008. Tempatnya di mesjid pesantren dekat rumah saya di Tasikmalaya. Seorang santri menjadi sukarelawan sebagai 'jenazah'. Diletakkan terlentang di atas meja di hadapan hadirin. Saat syeikh mempertontonkan bagaimana proses mengkafani, 'jenazah' betul-betul terbungkus kain kafan. Â Tetapi ikatannya longgar.
Syeikh melakukannya sambil memberikan penjelasan, lengkap dengan menukil hadits dan pendapat para Fiqh. dan juga menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para santri. Para santri begitu antusias.Begitu pun dari lapangan umum,luar pesantren.
Syaikh pun menjelaskan dengan semangat. Itu berlangsung kira-kira satu jam. Kemudian syeikh semakin melonggarkan ikatan kafan dan membukanya.
"Qum,yaa fulan!",kata syaikh kepada santri yang menjadi peraga. Aba aba supaya bangkit.
Awalnya Syaik berbicara lirih dan kemudian berkata lebih keras.
"Wahai fulan,bangun,pelatihan telah usai".
Diguncang begitu juga,sang murid tetap diam.
Syaikh membangunkan lagi dengan suara lebih keras Dan mengguncang guncangkan tubuh muridnya.
Terlihat syaikh panik.
Jamaah pun mulai rame.Ada yang sampai berdiri.
Santri yang menjadi 'jenazah' susah dibangunkan.