Mohon tunggu...
aries lailiyah
aries lailiyah Mohon Tunggu... Freelancer - pengamat budaya

Tertarik sosial budaya, sastra, studi Islam, pendidikan dan perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Horor

Santet Sperma dari Malang Selatan [Part 2]

23 Agustus 2023   14:45 Diperbarui: 26 Agustus 2023   14:42 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mbak Minah sedang memiliki masalah cukup runyam, rumah dan semua sawahnya telah terjual dan tergadaikan oleh menantunya yg dari luar Jawa. Pak Ahmad iba dengan nasib kakaknya yang janda, makanya saat Rasyid berkunjung ia juga meminta solusi dan membantu bagaimana agar masalah mbak Minah selesai, paling tidak rumahnya tak tersita bank.

Sejak setahun lalu, Rasyid membayar biaya pengacara untuk kasus bu Minah itu, anak-anak bu Minah pun tak ada yanh peduli, karena sebelum-sebelumnya ia hanya menyayangi dan membela menantunya yg dr luar jawa tersebut. Sekarang, saat bu Minah kena batunya anak dan menantunya yg lain angkat tangan.

Sedangkan Rasyid tentu tidak, demi mendapatkan tambahan simpati dari keluarga Sari tak peduli ia dengan puluhan juta uang yang dihabiskan untuk sewa pemgacara. Meskipun, ia sudah lumayan capek dengan keadaan ini, tapi rasanya tidak puas jika tidak sampai selesai.

Sore hari beneran pak Ahmad menjemput Rasyid di terminal Arjosari, sebelum pulang ke Sumberpucung, bu Titik punya inisiatif mendatangi Sari ke kosannya di Malang dekat toko buku Wilis. Tentusaja, dengan niyat mempertemukan Rasyid dengan Sari.

Dimobil hati Rasyid berbunga, ia sudah salah tingkah, beberapa kali ia mengaca pada ponselnya, lalu ia membenarkan kalung emas dilehernya agar nampak rapi, kemudian gelang emas ditangannya yang sebesar rantai sepeda onthel juga tak lupa ia benarkan letaknya dan cincin bermata hitam pun ia ilap dengan kain agar lebih mengkilap. Ia bak tuan takur dengan segala perhiasannya yang siap meminang perempuan yang ia cintai.

Sesampainya di depan Univ. Negeri Malang bu Titik mendapatkan telfon dari Sari kalau dia lagi di Rumah Iga pojokan belakang UM. Kemudian, pak Toha langsung menuju ke rumah makan Iga tersebut. Disana Rasyid kaget, melihat Sari berdua dengan laki-laki. Dalam hatinya ia ingin marah, tapi ia tahan.

Akhirnya mereka berlima makan 1 meja, Rasyid tidak banyak bicara. Bu Titik yang banyak mengintrogasi laki-laki itu, ternyata laki-laki itu teman SMA Sari dan kuliah di satu tempat yg sama. Laki-laki it asalnya dari Toraja dan beragama Kristen. Tanpa diminta Rasyid, dalam perbincangan makan itu, bu Titik mengelu-elukan Rasyid, namun Sari nampak tidak suka. Sedangkan Rasyid, laki-laki teman sari dan pak Ahmad memilih diam.

Saat perjalanan pulang, bu Titik nyerocos tak karuan, ia meyakinkan Rasyid kalau Sari diguna-guna laki-laki Toraja itu. Katanya, dia pernah kirim paket makanan ke rumah, tapi ia tolak. Ia sangat jelas menjelaskan, bahwa Rasyidlah yang pantas untuk Sari.

2 hari di Malang, Rasyid lalui dengan kesepian, bagaimana tidak, orang yang ia harapkan tak kunjung pulang. Meskipun di Sumberpucung banyak saudara, tapi ia merasa tujuannya tak sampai. Bahkan malam-malam jam 23.00 WIB sangking gabutnya dia, dia pergi ke Paman Yaqub di desa lain. Inginnya dia sendiri meminjam motor bu Minah, karena selama di Sumberpucung ia tinggal di bu Minah yang rumahnya selisih 2 rumah dengan rumah pak Ahmad. Namun, saat Rasyid mengeluarkan motor, pak Ahmad melihat dan ia langsung menghampirinya.

"Nak, malam-malam mau kemana?," tanya pak Ahmad kaget.

"Mau ke paman Yaqub pak," jawab Rasyid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun