Mohon tunggu...
aries lailiyah
aries lailiyah Mohon Tunggu... Freelancer - pengamat budaya

Tertarik sosial budaya, sastra, studi Islam, pendidikan dan perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perempuan yang Mencintai

18 September 2022   00:08 Diperbarui: 18 September 2022   00:19 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

            "Wah apa ini, uang tutup mulut," kata pak Atman menggoda.

            "Hahaha... buat beli permen anak bapak," kata Alea, lagian mana mungkin security laporan urusan pribadi dan kalaupun mau kasih laporan tidak akan masalah.

            "Siap...makasih mbak," katanya. kemudian Alea melanjutkan kerumah Arsyad tanpa melihat serlock yang diberikan, tentu ia sudah sangat hafal rumahnya yang sering kosong karena ditinggal keluar kota. Sesampainya di depan rumahnya, Alea menelfon laki-laki bertubuh tegab itu, "Hay sorry...wait ya, aku keluar," kata Arsyad sembari terburu-buru keluar rumah. Dan benar 5 menit kemudian Arsyad mengetok jendela pintunya. Kemudian Alea melangkah keluar mobil dan mereka saling bersapa dengan malu, tidak banyak kata, hanya saling memandang, mengagumi dan melempar senyum termanis.

            "Hmm... kau mau menyetir?," tanya Arsyad canggung, jantungnya sudah berdetak lebih cepat dari biasanya, ia hampir lupa dengan wajah didepannya, saat pertama kali bertemu 3 tahun yang lalu, ia tak melihat bahwa perempuan ini sangat cantic dan Nampak cerdas, kanapa dulu ia melewatkan waktu selama ini, hatinya sedang menyesal.

            "eh.. tidak, bisakah kamu yang membawanya?," tanya balik Alea ke Arsyad.

            "Siap, aku saja, sebelumnya permisi ya...," kata Arsyad sambil menerima kunci dari Alea, ia sedikit canggung sebab dulu hanya sempat makan bersama, dan karena banyak teman sehingga tidak fokus, sekrang tiba-tiba semobil berdua.

            Dalam hati Aleapun tak kalah canggung, selama ini ia hanya berani menatapnya dari jauh, melihat social medianya, mengikuti vlognya, tidak lebih, sekarang ia bisa satu mobil, membuatnya berdoa "Ya Allah, jika laki-laki ini baik, saya minta dia ya Allah, Amiiin.".

            Sesampainya di security, Arsyad sudah bersiap menyapa, sebab tidak mudah masuk ke lingkungan ia tinggal, apalagi Alea baru pertama kali. Namun, sebelum ia menyapa, plang udah dibuka, Arsyad berjalan pelan, ia berniat menyapa pak Atman. Tapi, bapak 50 tahunan itu menyapa duluan, "Selamat jalan mbak Alea, mas Arsyad," sapaan yang membuat Arsyad terkejud, ia tak habis pikir, why? Alea menanggapinya biasa, ia lupa jika hal ini akan membuat Arsyad bertanya.

            "Al, kau punya rumah di sini, atau...?," tanya Arsyad tak bisa menyembunyikan penasaran.

            "Hehehe... karena aku ngefans berat kamu, aku kirim mata-mata disini," jawab Alea yang membuat Arsyad semakin bingung.

            "Ha??? Kau bercanda kan? Apa sebegitunya kau menjadi fans militanku?," tanya Arsyad lebih canggung dari sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun