Mohon tunggu...
Ari Rosandi
Ari Rosandi Mohon Tunggu... Guru - Pemungut Semangat

Menulis adalah keterampilan, mengisinya dengan sesuatu yang bermakna adalah keniscayaan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Sekolah Tanpa PR: Mendidik atau Memanjakan?

28 Juli 2024   19:39 Diperbarui: 30 Juli 2024   09:00 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekolah tanpa Pekerjaan Rumah (PR), hmm... Sebuah konsep yang menarik sekaligus menggelitik. Seolah-olah kita sedang berbicara tentang sebuah utopia pendidikan, di mana anak-anak pulang ke rumah tanpa membawa beban tugas yang menumpuk.

Tapi tunggu sebentar, apakah ini benar-benar sebuah inovasi pendidikan yang mendidik atau malah memanjakan? 

Perspektif Historis: Dari Zaman Dulu Hingga Kini

Kalau kita kilas balik ke masa lampau, orang tua kita mungkin punya cerita menarik soal PR.

Dulu, PR bukan cuma sekadar tugas sekolah, tapi juga alat untuk mengasah otak dan karakter.

Coba tanya kakek atau nenek Anda, mereka pasti punya cerita tentang betapa seriusnya mereka mengerjakan PR di bawah lampu minyak, tanpa kemewahan teknologi.

Namun, zaman berubah. Anak-anak sekarang hidup di era digital, dimana informasi begitu mudah diakses. Kita tidak bisa lagi memaksakan metode pendidikan lama pada generasi baru.

Mungkin di sinilah letak masalahnya. PR tradisional mungkin terasa usang dan kurang relevan bagi anak-anak masa kini yang terbiasa dengan kecepatan informasi dan teknologi canggih.

Kasus Nyata: Sekolah Tanpa PR di Negara Lain

Beberapa negara sudah mencoba menerapkan sistem sekolah tanpa PR.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun