Mohon tunggu...
Ari Rosandi
Ari Rosandi Mohon Tunggu... Guru - Pemungut Semangat

Menulis adalah keterampilan, mengisinya dengan sesuatu yang bermakna adalah keniscayaan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Critical Thinking di Kelas: Temukan yang Tersembunyi di Balik yang Terlihat

25 Juli 2024   22:25 Diperbarui: 28 Juli 2024   04:30 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengajarkan atau mengasah critical thinking kepada siswa merupakan investasi jangka panjang yang akan memberikan manfaat besar bagi masa depan mereka. 

Dengan langkah-langkah yang tepat dan solusi yang efektif, kita bisa mengatasi tantangan yang ada dan membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis mereka. Yang paling penting, kita bisa mulai dari sekarang, karena masa depan bangsa tergantung pada bagaimana kita mendidik generasi penerusnya hari ini.  

Ada satu pepatah yang bagus yang mengatakan bahwa berpikir kritis seperti seni menemukan yang tersembunyi di balik yang terlihat. Ajarkan seni ini kepada siswa kita, agar mereka dapat melihat dunia dengan mata yang lebih tajam dan pikiran yang lebih kritis. 

Siswa yang berpikir kritis seperti detektif yang selalu mencari petunjuk di setiap sudut, selalu bertanya, selalu mencari kebenaran dan keseimbangan. 

Mengajarkan berpikir kritis itu seperti mengajarkan anak berenang, harus diajak nyemplung terlebih dahulu baru kemudian belajar mengapung. Jika kita hanya mengajarkan sesuatu dengan pendekatan hafalan, maka bukan tidak mungkin sebenarnya kita hanya menciptakan robot, bukan manusia.

Saya coba menyimpulkan bahwa mengasah critical thinking siswa bukanlah tugas yang mudah, tetapi sangat penting. Dengan strategi yang tepat, seyogyanya tantangan ini bisa diatasi, dan siswa akan siap menghadapi dunia penuh tantangan  di luar sana dengan pikiran yang kritis dan analitis. 

Untuk para guru, kita bisa memulainya dari sekarang, karena masa depan mereka bergantung pada bagaimana Anda dan juga saya mendidik generasi penerus bangsa hari ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun