Mohon tunggu...
Ari Rosandi
Ari Rosandi Mohon Tunggu... Guru - Pemungut Semangat

Menulis adalah keterampilan, mengisinya dengan sesuatu yang bermakna adalah keniscayaan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Critical Thinking di Kelas: Temukan yang Tersembunyi di Balik yang Terlihat

25 Juli 2024   22:25 Diperbarui: 28 Juli 2024   04:30 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, dengan banyaknya materi yang harus diajarkan, guru mungkin merasa kesulitan untuk memberikan waktu yang cukup agar bisa mengajarkan dan melatih critical thinking. Ini membuat pembelajaran menjadi lebih terfokus pada menghafal dan mengulang informasi daripada memahami dan menganalisisnya. Seperti seorang koki yang harus menyiapkan banyak hidangan dalam waktu singkat, guru sering kali harus berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan semua materi.

Tidak semua guru memiliki keterampilan atau pelatihan yang cukup dalam mengajarkan critical thinking. Guru juga perlu dilatih untuk bisa menerapkan metode pengajaran yang memicu pemikiran kritis di kelas. Tanpa pelatihan yang memadai, guru mungkin merasa tidak yakin bagaimana cara terbaik untuk mengintegrasikan critical thinking ke dalam kurikulum mereka. 

Mereka mungkin juga merasa terbebani dengan tuntutan tambahan ini, terutama jika mereka sudah merasa kewalahan dengan tanggung jawab mereka yang lain. 

Pelatihan bagi guru adalah seperti memberikan peta dan kompas bagi seorang penjelajah, membantu mereka menemukan jalan yang tepat dalam mengajarkan siswa.

Sistem pendidikan yang terlalu fokus pada ujian dan nilai sering kali mendorong siswa untuk lebih banyak menghafal daripada memahami. Ini menjadi hambatan besar dalam pengembangan critical thinking, karena siswa cenderung mencari jawaban yang benar daripada memahami proses berpikir di baliknya. 

Ketika siswa terbiasa dengan pola belajar yang berbasis hafalan, mereka mungkin merasa sulit untuk beralih ke cara berpikir yang lebih analitis dan kritis. Mereka mungkin merasa tidak nyaman atau tidak yakin dengan kemampuan mereka untuk berpikir secara independen dan mengevaluasi informasi secara kritis. 

Sistem pendidikan yang berfokus pada hafalan seperti sebuah treadmill, siswa terus berlari tetapi tidak pernah benar-benar sampai ke tujuan, karena hanya menghafal bagaimana langkah kakinya bisa tetap sama dan seirama mengikuti gerak mesinnya.

Solusi Mengoptimalkan Critical Thinking

Upaya mengoptimalkan cara critical thinking salah satunya bisa berbentuk pelatihan dan pengembangan profesional bagi guru yang menjadi bagian sangat penting. Guru yang terlatih dengan baik akan lebih mampu mengasah critical thinking siswanya dengan cara yang efektif dan menarik. Program-program pelatihan ini bisa mencakup workshop, seminar, dan pelatihan secara online. 

Dengan pelatihan yang tepat, guru akan merasa lebih percaya diri dan siap untuk mengajarkan critical thinking kepada siswa mereka. Mereka juga akan mendapatkan alat dan strategi baru yang dapat mereka gunakan di kelas untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis mereka. 

Jangan sampai pelatihan guru menjadi seperti upacara mewah yang lebih sibuk memoles dekorasi ketimbang memperhatikan substansi. Alih-alih membangun kompetensi yang ingin dicapai, banyak pelatihan justru berubah menjadi parade retorika tanpa isi, lengkap dengan slide PowerPoint yang penuh kata-kata indah tapi hampa makna.Pelatihan bagi guru saya ibaratkan seperti memberikan mereka senjata dan amunisi yang diperlukan untuk memenangkan pertempuran di medan pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun