Dalam dunia yang penuh distraksi seperti sekarang, menjaga fokus menjadi tantangan tersendiri. Saya coba sarankan untuk menggunakan teknik Pomodoro, dimana kita bekerja intens selama 25 menit kemudian beristirahat selama 5 menit. Jangan lupa juga untuk menyisipkan humor dalam bekerja. Tertawa bisa jadi obat mujarab untuk mengusir stres.
Suatu hari, seorang teman Pak Bejo, sebut saja Anto namanya, menceritakan betapa pusingnya dia dengan pekerjaannya yang menumpuk. "Cobalah bekerja seperti kamu makan rujak, To. Nikmati satu suap demi satu suap, jangan langsung disuap semua, nanti malah tersedak karena pedas," begitu kata Pak Bejo.
Seperti kata Kahlil Gibran dalam Sang Nabi, Jika engkau tidak bisa bekerja dengan cinta
tapi hanya dengan keengganan,
lebih baiklah jika engkau meninggalkan pekerjaanmu,
duduklah di gerbang candi
dan menerima sedekah dari orang-orang
yang bekerja dengan sukacita.
Delapan Jam untuk Beristirahat: Mengisi Energi
Tidur adalah kebutuhan dasar manusia yang sering kali diremehkan. Banyak orang mengorbankan tidur demi mengejar ambisi dan impian. Namun, apa gunanya mencapai puncak jika tubuh dan pikiran kita sudah hancur di tengah jalan?
"Jangan sampai kamu jadi seperti ponsel yang kehabisan baterai di tengah presentasi penting," begitu kata Pak Bejo. "Istirahat itu penting, seperti halnya mengisi ulang baterai."