Mohon tunggu...
ariq nabagakan
ariq nabagakan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

suka aja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah Keuskupan Agung Jakarta

14 Mei 2024   09:18 Diperbarui: 14 Mei 2024   13:15 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

2. Mgr. Julius Kardinal Damaatmadja, S.J. (Masa Jabatan : 11 Januari 1996 - 28 Juni 2010, pensiun)

Tidak lama setelah wafatnya Mgr. Leo Soekoto, SJ, Paus Yohanes Paulus II mengangkat Mgr. Julius Kardinal Darmaatmadja sebagai Uskup Agung Jakarta pada tanggal 11 Januari 1996. Ini bukanlah titik awal tugas penggembalaan bagi Kardinal Darmaatmadja, sebab ia sudah ditahbiskan sebagai uskup Keuskupan Agung Semarang sekitar 13 tahun sebelumnya, tepatnya pada tanggal 29 Juni 1983 oleh Kardinal Yustinus Darmojoewono. "In Nomine Jesu", 'Dalam Nama Yesus' begitulah semboyan tahbisan yang dipilih Mgr. Julius Riyadi Darmaatmadja SJ saat ditahbiskan menjadi Uskup Agung Semarang. 

Pada 28 April 1984 Mgr. Julius Darmaatmadja juga diangkat oleh Tahta Suci sebagai Uskup bagi ABRI menggantikan Kardinal Yustinus Darmojoewono sebagai Uskup ABRI, ia tidak memperoleh pangkat dan jabatan di organisasi ABRI karena ia bukan militer dan jabatan uskup tidak ada dalam ABRI tetapi jabatan yang diberikan oleh Tahta Suci Vatikan. Setelah wafatnya Kardinal Yustinus Darmojoewono, ia diangkat sebagai kardinal pada tanggal 26 November 1994 oleh Paus Yohanes Paulus II. Sebagai kardinal, ia juga turut serta dalam pemilihan Paus baru pada tahun 2005, yang akhirnya kardinal terpilih yakni Paus Benediktus XVI.  

Pada tanggal 28 Juni 2010, pukul 12.00 (waktu Vatikan), Bapa Suci Paus Benediktus XVI secara resmi mengumumkan penerimaan surat pengunduran diri yang diajukan oleh Mgr. Julius Kardinal Riyadi Darmaatmadja, SJ sebagai Uskup Agung Jakarta karena faktor usia yang telah mencapai 75 tahun (aturan mengenai batasan umur ini terdapat di dalam di Kitab Hukum Kanonik). Sejak saat itu, Kardinal Darmaatmadja menjadi Uskup Emeritus (uskup yang pensiun) Keuskupan Agung Jakarta dan saat ini berdomisili di Wisma Emaus Girisonta, yang terletak di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

3. Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo (29 Juni 2010 - sekarang)

Mgr. Ignatius Suharyo resmi menjadi Uskup Agung Jakarta sejak 29 Juni 2010, sejak Tahta Suci Vatikan resmi menerima pengunduran diri Kardinal Julius Darmaatmadja, S.J., dan dalam Misa di Gereja Katedral Jakarta pada 29 Juni 2010, bertepatan pula dengan Perayaan Syukur 27 Tahun Tahbisan Uskup Julius Kardinal Darmaatmadja, S.J. dan 14 tahun menjadi Uskup Agung Jakarta, Mgr. Suharyo resmi diinstalasi menjadi Uskup Agung Jakarta, ditandai dengan penyerahan tongkat gembala Keuskupan Agung Jakarta kepadanya. 

Sebelumnya, Mgr. Ignatius Suharyo pernah ditunjuk menjadi Uskup Agung Semarang pada 21 April 1997 oleh Paus Yohanes Paulus II. Ia ditahbiskan pada 22 Agustus 1997 di Gedung Olahraga Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah oleh Uskup Agung Semarang Mgr. Julius Kardinal Darmaatmadja, S.J., yang merupakan pendahulu Mgr. Suharyo sebagai Uskup Agung Semarang.  Ia memilih semboyan "Serviens Domino Cum Omni Humilitate" (Kis 20:19), yang artinya "Aku Melayani Tuhan dengan Segala Rendah Hati", sebuah bagian dari perikop perpisahan Santo Paulus dengan para penatua di Efesus. Sebagai seorang Uskup, ia memilih untuk tidak menggunakan zucchetto dalam berbagai kesempatan, termasuk dalam memimpin Misa, serta tidak menggunakan tongkat gembala ketika memberikan homili.

Saat ini, selain menjadi uskup KAJ, ia juga menjadi Uskup Ordinariat Militer Indonesia. Sejak 15 November 2012, ia menjabat sebagai Ketua Konferensi Waligereja Indonesia menggantikan Mgr. Martinus Dogma Situmorang, OFM.Cap. selama 3 periode hingga tahun 2022. Pada tanggal 1 September 2019, ia secara resmi ditunjuk sebagai Kardinal untuk Gereja Katolik di Indonesia. 

Keuskupan Agung Jakarta memainkan peran penting dalam membentuk keunikan Gereja Katolik Indonesia melalui kontribusinya di beberapa bidang:

  1. Pendidikan: Keuskupan Agung Jakarta adalah rumah bagi beberapa universitas Katolik terkemuka, seperti Universitas Atmajaya yang terkenal dengan keunggulan akademik dan identitas Katolik yang kuat. Lembaga-lembaga ini telah melahirkan banyak pemimpin dan pemikir Katolik berpengaruh yang berkontribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan Gereja di Indonesia

  1. Media: Keuskupan Agung Jakarta memiliki kehadiran yang kuat di media, khususnya melalui grup Kompas-Gramedia, yang memiliki surat kabar harian terbesar di Jakarta, Kompas. Kehadiran media ini membantu menyebarkan ajaran dan nilai-nilai Katolik kepada khalayak yang lebih luas, menumbuhkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai peran Gereja dalam masyarakat Indonesia

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun