(QS. An-Nisa' 4: Ayat 142)
Sumber:
Departemen agama RI, Al-Qur'an terjemahan (Semarang:CV. Toha Putra. 1989),142. dalam jurnal Eko Zulfikar. Interpretasi Makna Riya Dalam Alquran: Studi Kritis Perilaku Riya Dalam Kehidupan Sehari-Hari, Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Tafsir 3, 2 (Desember 2018): 143-157.
Analisis:
اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ
Diterjemahkan "Orang-orang munafik itu menipu Allah". Menurut saya terjemahan kurang lengkap, kemungkinan karena penulis jurnal menggunakan Al-Qur'an terjemahan tahun 1989 sebagai sumber rujukannya. Sedangkan pada https://quran.kemenag.go.id/ terjemah ayat ini adalah, "Sesungguhnya orang munafik itu hendak menipu Allah". Tidak terdapat terjemah kata dalam al-quran yang diterbitkan tahun 1989.
وَهُوَ خَادِعُهُمْۚ
Diterjemahkan "dan Allah akan membalas tipuan mereka". Pada quran yang terbit pada tahun 1989 ini, penerjemah menggunakan prosedur Literasi, yakni penerjemah mengalihkan nas sumber ke nas penerima secara literal, yakni huruf demi huruf, kata demi kata, frasa demi frasa, dan kalimat demi kalimat secara persis dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Adapun pada https://quran.kemenag.go.id/ terjemah kalimat ini adalah "tetapi Allah-lah yang menipu mereka".
يُرَآءُوْنَ النَّا سَ
Dalam jurnal diterjemahkan, "Hendak menunjukan riya di hadapan manusia". Menurut saya terjemahan sudah tepat, akan tetapi bisa lebih diperluas lagi. Pada website https://quran.kemenag.go.id/ kalimat ini diterjemahkan "mereka bermaksud riya (ingin dipuji) di hadapan manusia." Pada terjemah https://quran.kemenag.go.id/ dapat kita temukan penggunaan Teknik Ekspansi atau perluasan fungsi dan kategori yang disebabkan oleh deskripsi Makna Bahasa Sumber di dalam Bahasa Penerima. Dalam hal ini adalah penambahan deskripsi kata "riya".
Qoul ulama