"Apa kau memahami sesuatu?"
"Memahami apa?"
"Bahwa, negara Indonesia merupakan negara tropis"
"Apa mungkin?"
"Kau tidak menanyakan alasannya disebut sebagaj negara tropis?"
"Karena hanya memiliki dua musim?"
"Harusnya kau bertele-tele"
"Untuk apa?"
"Agar aku terlihat cerdas"
"Apa itu membuatmu bahagia?"
"Tidak juga"
"Lalu?"
"Aku sudah bahagia saat kau menggunakan kata cerdas ketimbang pintar"
"Memang apa bedanya?"
"Barangkali, seperti bawaan dari lahir"
"Apalagi perbedaannya?"
"Kurasa, jika lebih detail artinya bermakna lain"
"Apa maksudmu, dengan artinya bermakna lain?"
"Seperti kapan waktu digunakannya?"
"Aku juga tidak terlalu mengerti"
"Pelafalannya juga berbeda"
"Apa lidahmu tergelincir?"
"Seperti menyangkut"
"Mungkin, lidahmu tergelincir saat mengucapkannya"
"Dari dalam tenggorokanku juga membutuhkan motivasi lain agar mau keluar dari mulutku"
"Seperti harus membuka bibir di ujung kosakatanya"
"Secara singkat artinya berbeda"
"Saat kau yang mengucapkannya terdengar seperti makian"
"Karena aku berapi-api?"
"Karena kau tidak tau diri"
"Saat kau mengucapkannya terdengar seperti pujian"
"Karena aku berapi-api?"
"Karena aku tau diri"
"Bagaimana mungkin?"
"Karena aku selalu bisa?"
"Kau tidak pernah bisa"
"Karena aku tidak mencoba?"
"Ini bukan tentang hal yang perlu di coba"
"Melainkan?"
"Hanya diterapkan"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H