Mohon tunggu...
Ario Aldi L
Ario Aldi L Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Menulis ketika senggang, semakin banyak belajar semakin tidak tau apa-apa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bentuk Rasa Syukur

27 Agustus 2022   05:24 Diperbarui: 27 Agustus 2022   05:30 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Apa kau mengetahui sesuatu?"

"Soal apa?"

"Soal meletusnya gunung- gunung besar"

"Aku tidak terlalu mengikutinya"

"Lalu apa yang kau ikuti?"

"Barangkali, tentang bagaimana merawat diri?"

"Sepeting itukah merawat diri?"

Baca juga: Keimannya

"Tentu, penting"

"Mengapa begitu?"

"Karena orangtuaku mengajarkan seperti itu"

"Bagaimana jika orangtuamu tidak merawat diri sebagaimana yang diajarkan padamu?"

"Kurasa, hal itu tidak mungkin terjadi"

"Mengapa kau begitu yakin?"

"Apa kau meragukan apa yang diajarkan padaku?"

"Aku hanya skeptis"

"Apa itu bagus?"

"Bagaimana menurutmu?"

"Hal ini menyangkut pada hal yang kusayangi"

"Apa menurutmu hal itu juga bukan hal yang kusayangi?"

"Aku berharap kau tidak selalu berperilaku seperti itu"

"Maka harapanmu akan segera sirna"

"Mengapa begitu?"

"Tiba-tiba saja aku membenci hal-hal yang kusayangi"

"Aku masih tidak mengerti"

"Tapi tiba-tiba juga hal yang kubenci kembali lagi menjadi hal yang kusayangi"

"Artinya perasaan manusia dapat berubah secepat itu?"

"Aku juga tidak tau, siapa pemberi perasaan ini"

"Kau mursal"

"Mengapa mursal?"

"Tapi, ada baiknya kau mursal"

"Jika tidak?"

"Tidak akan ada percakapan seperti ini"

"Apakah ini adalah percakapan yang kau inginkan?"

"Tidak juga"

"Lalu?"

"Aku sangat menyayangkan"

"Menyayangkan apa?"

"Percakapan ini tidak terjadi jauh hari sebelum hari ini"

"Keadaannya baik"

"Aku bersyukur"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun