Dengan segala hal unik yang ditawarkan, satu hal yang membuat saya penasaran akan Likupang adalah pembangunan Wallace International Conservation Resort and Marine Park, sebagai wisata ekologi dan edukasi perlindungan flora fauna di Minahasa. Kehadiran Wallace International Conservation Resort and Marine Park selaras dan semakin mendukung Likupang dalam mewujudkan branding sustainable marine tourism.
Sulawesi Utara menjadi salah satu lokasi penting keberadaan dugong yang spesiesnya kian terancam punah. Tiga tahun lalu ditemukan Dugong yang tewas terdampar di perairan Bahoi. Dugong tersebut selanjutnya diteliti penyebab kematiannya dan ternyata bukan karena menelan sampah plastik. Upaya-upaya konservasi dan edukasi mengenai spesies yang terancam punah sedari dini sangatlah penting untuk mencegah tangan-tangan jahil memburu spesies langka demi segepok cuan. Dari sini, letak kunci sustainable marine tourism.
Sebagai pamungkas, saya terkesan akan Elizabeth Gilbert yang menulis novel Eat, Pray, and Love dan melakukan traveling for healing. Eat, dalam perjalanan nikmatilah segala makanan yang membuatmu bahagia, barangkali berkesan, dan ingin membuatmu kembali lagi ke sana buat bernostalgia. Pray, berdoalah, semailah harapan baik dan sugesti positif ketika bertemu dengan orang-orang atau hal baru di tengah perjalanan. Love, cintailah budaya dan keberagaman yang ada.
Saya sendiri ingin seperti Gilbert, melakukan perjalanan dan menemukan cinta. Namun, cinta dan pilihan saya jatuh pada likupang, surga berpasir putih di Sulawesi Utara. Bukan tempat lain.
Harapan saya untuk Likupang, kelak Likupang mampu menjadi bagian dari destinasi wisata kelas dunia. wisata bahari berkelanjutan menjadi branding kuat Likupang. Eksotika alamnya mampu memulihkan jiwa dan raga bagi siapapun yang berkunjung ke sana. Healing, gak perlulah jauh-jauh ke luar negeri. Di Indonesia Aja, cukup ke Likupang. Discover the hidden paradise, yuk!
Referensi
1. Website dan media Sosial Kemenparekraf
2. Indonesia Travel
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H