Mohon tunggu...
Arini Saadah
Arini Saadah Mohon Tunggu... Penulis - Suka nulis, tapi tidak tahu apa yang hendak ditulis.

Pernah menjadi mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi di Ponorogo.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Tragis 3 Jenderal yang Dibuang oleh Soeharto

30 September 2020   05:13 Diperbarui: 24 Mei 2021   16:19 11294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya Kemal berhadapan kembali dengan dua musuh lamanya, yakni PKI yang pernah ia perangi di Madiun dan Soekarno yang selama ini menghambat karir militernya .

Ternyata Soeharto merupakan orang yang cerdik dan licik. Setelah berhasil menyingkirkan rakyat yang berhaluan kiri, para simpatisan Soekarno diberangus, kemudian para pendukungnya juga ikut disingkirkan.

Soeharto tahu riwayat hidup Kemal yang merupakan pejuang pemberang dan tidak kenal kompromi ini akan membahayakan kekuasaannya. Akhirnya Kemal pun 'dibereskan' oleh Soeharto atas dasar kalkulasi tersebut.

Ia dipaksa melepaskan posisi Panglima Kostrad, dan dikirim ke berbagai posisi yang jauh dari luar Jawa hingga dilempar menjadi Duta Besar luar negeri dan berakhir menjadi pengusaha di bidang persampahan hingga ia dijuluki 'Jenderal Sampah'.

Tapi pembaca perlu tahu, nasib Kemal itu masih mending daripada nasib Dharsono dan Sarwo Edhie. Bagaimana tidak, H.R. Dharsono malah sempat dijebloskan ke penjara karena dituduh terlibat peristiwa pembantaian di Tanjung Priok.

Padahal saat itu Dharsono hanyalah memprotes keras terhadap tindakan keji pembantaian rakyat di wilayah Tanjung Priok oleh pasukan ABRI. Atas aksinya itu ia mendekam di penjara selama sekian tahun dan seluruh tanda jasanya dicabut. 

Sehingga pada hari wafatnya, ia dikuburkan di pemakaman umum tanpa upacara militer. Hal inilah yang membuat Kemal menggerutu tentang perlakuan pemakaman teman seperjuangannya itu, "seperti menguburkan kucing saja."

Nah berbeda dari keduanya, ternyata nasib Sarwo Edhie lebih tidak jelas lagi. Tidak pernah jelas apa yang menjadi kesalahan Sawro Edhie hingga secara perlahan ia ditendang Soeharto dari karir militernya.

Beredar isu simpang siur yang akhirnya berujung fitnah terhadap diri Sarwo Edhie. Ia diisukan akan menggulingkan kekuasaan Soeharto. Mengetahui rekam jejak Sarwo yang wataknya bertolak belakang dengan Kemal yang pemberang dan Dharsono yang suka berpolitik, sebenarnya Soeharto tidak percaya dengan isu tersebut.

Baca juga : Karakteristik Politik Luar Negeri ala Soekarno dan Soeharto Bila Menangani Pandemi Covid-19

Namun hasutan Ali Murtopo yang saat itu ada di lingkarang Soeharto sepertinya berhasil membuat Soeharto memercayainya. Tapi tetap saja keputusan akhirnya akan diambil sang presiden dengan hitungan untung rugi bagi kelanggengan kekuasaannya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun