Mohon tunggu...
Arini Saadah
Arini Saadah Mohon Tunggu... Penulis - Suka nulis, tapi tidak tahu apa yang hendak ditulis.

Pernah menjadi mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi di Ponorogo.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Trauma Tragedi PKI di Madiun, Antara "Membunuh atau Dibunuh"

28 September 2020   18:35 Diperbarui: 28 September 2020   18:41 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Monumen Kresek di Madiun (Sumber: Kompas.com)

Namun usai terbit, makalah itu menghebohkan dunia karena hampir sama dengan versi PKI dan agak sejalan dengan kelompok kiri Eropa,
Penggerak kelompok kiri Eropa adalah Profesor WF Wertheim, dalam tulisannya berjudul "Suharto and the Untung Coup the Missing Link", ia berkesimpulan Angkatan Darat-lah yang melakukan kudeta. Ia meragukan keterlibatan PKI karena PKI sudah di ambang kekuasaan.

Bahkan menurutnya, Soeharto melakukan kudeta dengan merangkak memanfaatkan Syam Kamaruzzaman---ketua khusus Biro PKI--yang diduga agen rangkap.

Dan masih banyak sekali versi sejarah tentang Gestapu atau G30S/PKI yang tidak tertulis di sini. 

Dengan demikian, sebagai pembaca yang budiman, semestinya Anda bisa menelaah semua versi dengan saksama tanpa memberikan pembenaran apapun. Sebab kita sama-sama tidak mengetahui ada rencana apa di balik peristiwa berdarah ini.

Sumber: Salim Said, "Dari Gestapu ke Reformasi (2013)"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun