Tawa kami menghening setelah Pak Sarwedi mengumumkan di toah masjid kalau Leni Gendhis meninggal dunia. Persiapan hajatan ngunduh mantu pun seketika menjadi persiapan perayaan duka.
Perempuan di balik kayu itu akhirnya meninggal dunia. Mengakhiri apatisme masyarakat. Mengakhiri kekejaman Mbah Jumi. Berita burung mengumumkan kalau Leni Gendhis telah meninggal dua hari yang lalu. Seluruh masyarakat saling berpandang iba. Ada rasa sesal karena kami gagal menjaganya. Ada rasa benci yang tiba-tiba muncul terhadap Mbah Jumi dan keluarganya.
Mereka meneriaki siapapun yang memberikan Leni Gendhis makanan diam-diam dari sela jendela kayu rusak. Mereka meludahi orang yang ingin memberi Leni Gendhis minum atau yang sekadar mengajaknya berbicara. Lantas diakhir hayatnya, Leni Gendhis diumumkan meninggal karena sakit bertahun-tahun yang ia derita.
Benarkah?
Benarkah ini karena sakit menahun?
Benarkah ini karena sakit menahun dan bukan pembunuhan berencana?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H