Mohon tunggu...
Arinda Eka Savitri
Arinda Eka Savitri Mohon Tunggu... Lainnya - Libatkan Allah SWT dalam setiap langkahmu

IAIN Jember Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan Pendidikan agama Islam

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aliran Eksistensialisme dan Pemikiran Tokoh-tokohnya dalam Filsafat Pendidikan

8 Mei 2020   18:44 Diperbarui: 21 Juni 2021   01:22 1846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memahami Aliran Eksistensialisme dan Pemikiran Tokoh-tokohnya dalam Filsafat Pendidikan (unsplash/freestocks)

Assalamu'alaikum kawan, kali ini saya akan berbagi sedikit pengetahuan tentang eksistensialisme. Silahkan dibaca dan dipahami ya!

Pengertian Eksistensialisme

Eksistensialisme merupakan aliran filsafat yang lahir karena ketidakpuasan beberapa filsuf pada masa yunani yang memandang manusia mempunyai kebebasan untuk melakukan tindakan dan bertanggung jawab atas tindakan yang telah diperbuat.

Aliran eksistensialisme terbagi menjadi dua yaitu :

1. Teitis : manusia mempunyai kebebasan bereksisitensi namun eksistensinya di pengaruhi oleh kehendak tuhan bukan kehendak manusia itu sendiri.

2. Ateitis : manusia mempunyai kebebasan bereksistensi dari dirinya sendiri bukan dari kehendak dari tuhan.
Contoh di dalam pendidikan yaitu guru ikut serta dalam membimbing dan memfasilitasi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik.

Baca juga : Filsafat Pendidikan dan Konvergensi Pembelajaran di Masa New Normal

Metode pembelajaran Humanistik dinilai sangat cocok dengan aliran filsafat eksistensialisme karena metode humanistik sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat serta potensi manusia/peserta didik itu sendiri.

Madhab humanistik berarti semua aliran yang menjadikan manusia sebagai subjek bukan objek. Termasuk eksistensialisme yang memfokuskan pemikirannya kepada manusia.

Perbedaan pemikiran dalam eksistensialisme berawal dari anggapan esensi yang mendahului eksistensi ataupun sebaliknya. Sebagian yang berpikir esensi mendahului eksistensi beranggapan manusia memiliki keterbatasan dalam dunia ini, dan Tuhan menjadi penolongnya. Ini adalah orang teistik.

Sebagian lainnya, eksistensi mendahului esensi. Segala sesuatu yang dikatakan benar itu yang terlihat. Yg tak terlihat tidak pernah ada, semuanya tidak ada kecuali diri kita dalam kehidupan ini. Inilah sebagian penganut atheistik.

Baca juga : Filsafat Pendidikan Pragmatisme dan Tokoh-tokoh Pemikiran Filsafat Pragmatisme

Sedangkan dalam dunia pendidikan, misal nya, orang yg dikatakan pinter kalau nilainya bagus.
-Pemikiran tokoh-tokoh eksistensialisme

1. Jean Paul Satre
Satre adalah pencetus aliran filsafat eksistensialisme yang pemikirannya lebih pada kebebasan manusia, manusia bebas memilih apa yang di inginkan dan apa yang tidak di inginkan. Ia berpendapat bahwa manusia dalam kesehariannya mendahului eksistensinya berbeda dengan benda lain.

2. Soren Kierkegaard
Menurutnya eksistensi manusia adalah kebebasan sedangkan kebenaran adalah kebenaran untuk dirinya sendiri dan tidak dapat diganggu karena sudah mutlak. 

Sedangkan  beberapa filsuf lain hanya melihat dari teori dan konsepsi dalam mencari kebenaran, oleh karena itu sangat penting untuk menciptakan eksistensi dari teoritis dan konsepsi dalam diri masing-masing orang. 

Dan menurut nya kebenaran objektif berasal dari individual itu sendiri bukan dari orang lain dan sudah mutlak adanya.

Baca juga : Filsafat Pendidikan, Ilmu Biologi, dan Agama

3. Martin Buber
Menurutnya eksistensi manusia tidak murni dari manusia itu sendiri dan eksistensi manusia ada karena relasi  antar individu dengan orang lain. 

Ia memiliki sebuah pemikiran yaitu tentang prinsip dialogis, dimana manusia memiliki sebuah relasi yang fundamental dan berbeda antara manusia dengan tuhannya. Ia juga menulis sebuah buku yang berisikan tentang sebuah asumsi dasar yang diperlukan dalam pendidikan karakter.

4. Martin Heidegger
Menurutnya eksistensialisme lebih dikenal sebagai bentuk dari gaya berfilsafat, pokok utamanya yaitu membahas tentang manusia dengan mahluk yang lain. 

Jadi, eksistensialisme yaitu salah satu hubungan yang berkaitan pada filosofi dengan apa yang ada di sekitar kita. Contohnya seperti dengan tetangga, sanak saudara dll

5. Karl Jasper
Ia mempunyai pemikiran yang berbeda yaitu tentang "kebenaran ajaib" menurutnya manusia mempunyai kebebasan yang luas tetapi kebebasan manusia itu pasti ada batasannya. 

Batasan-batasan itu adalah : penderitaan, perjuangan, bersalah, dan kematian. Jadi, setiap manusia itu pasti mempunyai kebebasan mau melakukan apa saja yang mereka inginkan akan tetapi jika manusia sudah tiada atau mati kebebasan yang ia miliki akan hilang karena eksistensinya sudah tidak ada.

6. Paul Tilich
Ia lahir pada tahun 1886 di chiccago. Ia mengartikan eksistensialisme sebagai suatu pandangan hidup bagi seorang individu, gerakan protes dan sebagai ungkapan dari sebuah ekspresi manusia atas apa yang dirasakan terhadap sesuatu.

7. Marcel
Ia berkebangsaan perancis dan ibunya meninggal saat ia berusia 4 tahun. Ia berpendapat bahwa hakikat keberadaan manusia adalah memahami keberadaan diri sendiri dan orang lain. 

Jadi, kita tidak boleh egois mementingkan kepentingan pribadi, kita juga harus melihat orang di sekitar kita, lingkungan sekitar dan keadaan di sekitar kita. Ia juga mengartikan filsafat eksistensialisme yaitu sebuah filsafat dengan metode-metode klasik yang jarang adanya.

Semoga bermanfaat bagi kita semua, terimakasih.

Wassalamualaikum kawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun