5. Karl Jasper
Ia mempunyai pemikiran yang berbeda yaitu tentang "kebenaran ajaib" menurutnya manusia mempunyai kebebasan yang luas tetapi kebebasan manusia itu pasti ada batasannya.Â
Batasan-batasan itu adalah : penderitaan, perjuangan, bersalah, dan kematian. Jadi, setiap manusia itu pasti mempunyai kebebasan mau melakukan apa saja yang mereka inginkan akan tetapi jika manusia sudah tiada atau mati kebebasan yang ia miliki akan hilang karena eksistensinya sudah tidak ada.
6. Paul Tilich
Ia lahir pada tahun 1886 di chiccago. Ia mengartikan eksistensialisme sebagai suatu pandangan hidup bagi seorang individu, gerakan protes dan sebagai ungkapan dari sebuah ekspresi manusia atas apa yang dirasakan terhadap sesuatu.
7. Marcel
Ia berkebangsaan perancis dan ibunya meninggal saat ia berusia 4 tahun. Ia berpendapat bahwa hakikat keberadaan manusia adalah memahami keberadaan diri sendiri dan orang lain.Â
Jadi, kita tidak boleh egois mementingkan kepentingan pribadi, kita juga harus melihat orang di sekitar kita, lingkungan sekitar dan keadaan di sekitar kita. Ia juga mengartikan filsafat eksistensialisme yaitu sebuah filsafat dengan metode-metode klasik yang jarang adanya.
Semoga bermanfaat bagi kita semua, terimakasih.
Wassalamualaikum kawan.