Mohon tunggu...
Arina Phuspa Negara
Arina Phuspa Negara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Bernapas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Melihat Bagaimana Geografi Fisik Mempengaruhi Lingkungan di Daerah Tuban

14 Juni 2023   09:58 Diperbarui: 14 Juni 2023   10:01 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

1. Gempa Bumi: Wilayah Jawa Timur termasuk dalam zona gempa yang aktif. Tuban berada di dekat pertemuan lempeng Indo-Australia dan Eurasia, sehingga rentan terhadap gempa bumi.

2. Banjir: Tuban memiliki sejumlah sungai yang melintasi daerah tersebut, seperti Sungai Bengawan Solo dan Sungai Bodri. Hujan yang lebat dapat menyebabkan sungai meluap dan menyebabkan banjir di sekitarnya.

3. Longsor: Topografi Tuban yang berbukit-bukit mempengaruhi tingkat kerentanan terhadap longsor, terutama pada musim hujan yang intensitasnya tinggi.

4. Tsunami: Meskipun Tuban berada di pantai utara Jawa Timur, ancaman tsunami di daerah ini tidak begitu besar. Namun, terjadinya gempa bumi dengan magnitudo tinggi di dekat pantai dapat berpotensi memicu terjadinya tsunami.

5. Kekeringan: Meskipun Tuban memiliki sungai yang melintasinya, daerah ini juga dapat mengalami kekeringan pada musim kemarau yang panjang. Hal ini dapat berdampak negatif pada pertanian dan pasokan air bersih.

Pemerintah dan instansi terkait di daerah Tuban perlu mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko bencana alam dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapinya. Upaya pencegahan seperti pembangunan tanggul, penghijauan, pengaturan tata ruang, dan sistem peringatan dini perlu ditingkatkan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh bencana alam tersebut.

Dalam artikel ini, telah dibahas tentang pengaruh geografi fisik terhadap lingkungan. Geografi fisik memainkan peran yang signifikan dalam membentuk karakteristik dan kondisi lingkungan di suatu wilayah. Faktor-faktor seperti topografi, iklim, hidrologi, dan tanah mempengaruhi keanekaragaman hayati, pola aliran air, distribusi sumber daya alam, serta interaksi manusia dengan lingkungan.

Salah satu kesimpulan utama yang dapat ditarik adalah bahwa geografi fisik memiliki dampak yang besar terhadap keberlanjutan lingkungan. Pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana, mitigasi terhadap bencana alam, perlindungan terhadap keanekaragaman hayati, dan adaptasi terhadap perubahan iklim semuanya sangat tergantung pada pemahaman yang mendalam tentang geografi fisik suatu wilayah.

Selain itu, artikel ini juga menggarisbawahi pentingnya keterpaduan antara pengetahuan geografi fisik dan ilmu lingkungan dalam menghadapi tantangan global saat ini. Mempertimbangkan aspek geografis fisik saat merencanakan kegiatan pembangunan dan pengelolaan lingkungan akan membantu meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan manfaat yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun