Mohon tunggu...
Arianti Sundari
Arianti Sundari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa dari Universitas Syiah Kuala, prodi Teknologi Hasil Pertanian

Sebagai seorang yang berkepribadian ESFJ, saya adalah sosok yang sosial dan ramah, selalu berusaha membuat orang lain merasa nyaman di sekitar saya. Empati yang tinggi mendorong saya untuk peduli terhadap kesejahteraan orang-orang di sekitar saya, dan saya senang membantu mereka yang sedang mengalami kesulitan. Saya memiliki kemampuan organisasi yang baik, sering kali mengambil inisiatif untuk mengatur acara dan kegiatan, serta menciptakan suasana yang menyenangkan. Dalam menyelesaikan masalah, saya lebih suka pendekatan yang praktis dan realistis, menghargai fakta dan data konkret untuk pengambilan keputusan. Rasa tanggung jawab saya terhadap komunitas sangat kuat, mendorong saya untuk terlibat dalam kegiatan sosial dan berkomitmen menciptakan dampak positif. Saya juga menghargai struktur dan perencanaan, merasa lebih nyaman ketika ada rutinitas dan aturan yang jelas untuk mencapai tujuan. Terakhir, saya terbuka terhadap kritik dan umpan balik, selalu berusaha meningkatkan diri berdasarkan masukan yang diterima, sehingga saya dapat terus tumbuh dan berkembang sebagai individu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Desa Sendangrejo: Mengoptimalkan Potensi Pertanian dan Ekowisata

28 Oktober 2024   22:04 Diperbarui: 29 Oktober 2024   13:08 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://surl.li/yqbqck

Artikel Profiling Desa Sendangrejo

Disusun oleh:

Nama Kelompok: Agrofloria

Nama Anggota:

  • Wulan Sagala- Universitas Jambi - 9423500
  • Arianti Sundari- Universitas Syiah Kuala - 11142737
  • Britney Angreiny Tangmau - Universitas Cokroaminoto Palopo - 9506682
  • Saprida - Universitas Malikussaleh - 11331496
  • Dafa Anwarul Fahmi- Universitas IVET -- 10689898

Identitas Desa

  • Nama Desa

Sendangrejo

  • Lokasi Geografis

Desa Sendangrejo, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, -7.710257 LS dan 110.2752 BT.

Demografi

  • Jumlah Penduduk

Total populasi Desa Sendangrejo mencapai sekitar 8.711 jiwa. Terdiri dari sekitar 4.196 laki-laki dan 4.515 perempuan. Jumlah kepala 

keluarga secara keseluruhan yaitu 3.215 KK, dengan rincian kepala keluarga laki-laki sebanyak 2.504 KK dan kepala keluarga 

perempuan sebanyak 711 KK.

  • Komposisi Etnis dan Agama

Desa ini dihuni oleh etnis dengan mayositas Jawa. Secara agama, mayoritas penduduknya beragama Islam, dengan sebagian kecil penduduk beragama Katholik dan Kristen.

Ekonomi dan Mata Pencaharian

  • Ekonomi:

Potensi ekonomi terletak pada sektor pertanian, khususnya padi dan mendong. Selain itu, kerajinan bambu juga berpotensi sebagai sumber penghasilan tambahan.

  • Infrastruktur Ekonomi

Infrastruktur yang ada di Sendangrejo adalah Pasar Tradidional yang setiap harinya ramai dan BUMDes Rejo Gemilang yang menyediakan bantuan pinjaman untuk warga Desa.

  • Wisata

Meski belum berkembang, desa ini memiliki potensi wisata budaya dan agrowisata yang dapat dikembangkan, terutama karena keindahan alam pedesaan dan aktivitas pertanian tradisional, juga seni budaya berupa kerajinan tangan.

  • Nilai Budaya

Desa Sendangrejo masih melestarikan berbagai tradisi, termasuk gotong royong dan kerajinan lokal seperti pembuatan tikar dari mendong, yang bisa menjadi daya tarik budaya.

  • Sumber Daya Alam

Tanah subur, aliran irigasi yang baik, dan keanekaragaman tanaman seperti mendong dan bambu adalah beberapa potensi sumber daya alam utama di desa ini.

Psikografis Masyarakat

  • Gaya Hidup (Lifestyle)

Mayoritas hidup masyarakat dari sektor agraris, khususnya pertanian padi. Kehidupan sehari-hari sederhana dengan kegiatan bertani sebagai pusat aktivitas.

  • Nilai dan Keyakinan (Values dan Beliefs)

Penduduk desa sangat memegang teguh tradisi gotong royong dan nilai religius yang kuat.

  • Kepribadian (Personality)

Warga desa cenderung ramah, terbuka, dan memiliki semangat kebersamaan yang tinggi.

  • Minat (Interest)

Mereka tertarik pada pengembangan pertanian dan kerajinan tradisional seperti tikar mendong dan produk dari bambu.

  • Sikap (Attitudes)

Sikap masyarakat cenderung adaptif terhadap perubahan, terutama dalam penerapan teknologi pertanian, meskipun tetap menjaga tradisi lokal.

  • Kelas Sosial (Social Class)

Sebagian besar penduduk berada di kelas menengah ke bawah, dengan petani sebagai mata pencaharian utama.

  • Motivasi (Motivation)

Meningkatkan taraf hidup melalui inovasi di sektor pertanian dan ekonomi menjadi motivasi utama bagi warga desa.

Tantangan dan Peluang

  • Tantangan:

 Salah satu masalah terbesar yang dihadapi Desa Sendangrejo adalah kekeringan yang terjadi saat musim kemarau. Hal ini bisa terjadi karena mayoritas Desa Sendangrejo masih mengandalkan air tanah yang disimpan di sumur -sumur rumah warga. Kurangnya akses pengetahuan dan wawasan terkait teknologi pertanian membuat implementasi teknologi modern di Desa Sendangrejo kurang merata. Adapun fluktuasi harga pasar dari hasil pertanian yang membuat ekonomi sebagian besar petani menjadi tidak stabil.

  • Peluang: 

Pengembangan pertanian dan perkebunan secara berkelanjutan merupakan solusi yang berpotensi bagi warga Desa Sendangrejo untuk meningkatkan ekonomi desa seiring mengupayakan konservasi lingkungan. Selain itu, Desa Sendangrejo juga berpotensi untuk  dikembangkan sebuah ekowisata dengan memanfaatkan sumber daya pertanian dan perkebunan, serta kerajinan unggulan yang ada di Desa Sendangrejo yang dibalut keterlibatan masyarakat dan kearifan lokal yang berlaku di desa tersebut.

Poin SDGs yang Relevan

  • SDG 1 (Tanpa Kemiskinan): Pengembangan usaha kecil menengah, pertanian dan perkebunan berkelanjutan, dan ekowisata berbasis masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat desa.
  • SDG 2 (Tanpa Kelaparan): Hasil pertanian yang berada di Desa Sendangrejo merupakan salah satu dari sekian supplier beras   pangan Kab. Sleman.
  • SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera): Pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan serta ketersediaan air bersih   membantu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat desa.
  • SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi): Pemberdayaan ekonomi melalui UKM, pertanian dan perkebunan  berkelanjutan, serta ekowisata berbasis masyarakat lokal berpotensi menciptakan banyak lapangan pekerjaan yang berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi.
  • SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim): Pengelolaan pertanian dan berkelanjutan yang mengadopsi penerapan teknologi ramah lingkungan menjadi langkah penting untuk mitigasi perubahan iklim.

ARTIKEL DESA SENDANGREJO

Desa Sendangrejo berada di Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dihuni oleh sekitar 8.711 orang, dengan 4.196 laki-laki dan 4.515 perempuan. Secara keseluruhan, 5904 orang dari kelompok usia produktif (15-64 tahun) tinggal di Desa ini, diikuti oleh 1690 orang dari kelompok usia anak-anak, dan 1260 orang dari kelompok usia lanjut. Sebagian besar penduduk Desa Sendangrejo beragama Islam tetapi tidak sedikit juga penduduk yang menganut agama Katholik dan Kristen. Toleransi kehidupan yang ada di Desa Sendangrejo cukup tinggi, dibuktikan dengan dibangunnya beberapa gereja sebagai tempat ibadah umat non - muslim diantara masjid sebagai tempat ibadah untuk penduduk yang beragama Islam.

Mengandalkan pemanfaatan lahan yang optimal menjadikan sumber pendapatan utama Desa Sendangrejo adalah pertanian, sedangkan kerajinan tangan adalah sumber pendapatan sekundernya. Banyak UKM bekerja di sektor makanan, sembako, pakaian, dan jasa seperti bengkel otomotif dan pembayaran elektronik. Produk pangan hasil pertanian dan perkebunan serta produk olahan mendong adalah produk unggulan desa ini. Selain unggul dalam produk kerajinan tangan, di Desa Sendangrejo juga terdapat banyak pengrajin dawet yang mengembangkan es dawet khas Kecamatan Minggir, Kab. Sleman. Pasar tradisional dan BUMDes Rejo Gemilang, yang menyediakan layanan simpan pinjam, merupakan infrastruktur ekonomi desa. Di Desa Sendangrejo, potensi wisata seperti agrowisata sedang berkembang, dengan individu atau kelompok masyarakat yang mengelolanya.

Penduduk Sendangrejo umumnya menjalani gaya hidup yang agraris, dengan kegiatan ekonomi berfokus pada pertanian dan perdagangan. Meskipun didominasi oleh strata masyarakat menengah ke bawah, mereka solid dan aktif dalam kegiatan sosial seperti pengajian, gotong royong, dan diskusi kelompok masyarakat, serta memiliki minat tinggi pada pertanian budidaya tanaman sehat dan kerajinan tradisional. Masyarakatnya terbuka terhadap perubahan dan inovasi, mendukung kebijakan pemerintah yang berfokus pada peningkatan infrastruktur dan kesejahteraan sosial tetapi tetap mempertahankan kearifan lokal yang sudah menjadi kebiasaan warga desa tersebut.

Tantangan terbesar yang dihadapi Desa Sendangrejo adalah kekeringan yang terjadi setiap musim kemarau, hal ini disebabkan karena warga desa terlalu mengandalkan air tanah dibanding air dari perusahaan air minum daerah. Kekeringan di tahun 2024 merupakan kekeringan yang paling parah dari tahun - tahun sebelumnya, dikarenakan sungai di daerah Sendangrejo dengan sengaja dikeringkan untuk kepentingan pembangunan Jalan Tol Solo - Yogyakarta via Kulon Progo. Adapun pengaruh dari perubahan iklim secara global yang mengakibatkan pola cuaca tidak menentu dan merusak produktivitas pertanian. Meski petani Desa Sendangrejo adaptif terhadap perubahan tetapi keterbatasan akses pengetahuan dan wawasan teknologi pertanian yang modern mengakibatkan tidak meratanya implementasi tekonologi pertanian di Desa Sendangrejo. Adapun terjadinya fluktuasi harga pasar hasil pertanian yang tidak stabil sangat mempengaruhi kehidupan sehari - sehari petani di Desa Sendangrejo.

Meskipun demikian, Sendangrejo memiliki banyak peluang, seperti pengembangan pertanian dan perkebunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat desa, hasil dari pengolahan tanaman mendong menjadi kerajinan tangan juga tidak kalah menguntungkan. Potensi yang dapat dikembangkan adalah meningkatkan kapasitas masyarakat lokal untuk mengelola dan mengembangkan ekowisata atau agrowisata dengan memanfaatkan sumber daya alam dan produk unggulan yang ada di Desa Sendangrejo. Berbagai pendekatan dapat dilakukan untuk memberdayakan warga masyarakat Desa Sendangrejo, dengan memanfaatkan kepribadian warga desa yang memiliki rasa kebersamaan yang tinggi, pemberdayaan berbasis kelompok masyarakat sangat dianjurkan. Seperti dengan melakukan edukasi dan pelatihan, keterlibatan masyarakat dalam diskusi dan pengambilan keputusan, pembuatan percontohan lahan pertanian dan perkebunan berkelanjutan, dan pendekatan komunitas untuk pemasaran. Solusi yang ditawarkan untuk pengembangan Desa Sendangrejo relevan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yaitu SDG 1 (Tanpa Kemiskinan), SDG 2 (Tanpa Kelaparan), SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dan SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun