Mohon tunggu...
Arimbi Netramaya
Arimbi Netramaya Mohon Tunggu... Jurnalis - Owner

Percaya dengan kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Peran Utama Bupati dalam Korupsi

8 Oktober 2024   21:20 Diperbarui: 8 Oktober 2024   21:20 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Benarkah Bupati anti-korupsi? Mari kita lihat pola korupsi berikut ini. Tidak mungkin terjadi tanpa sepengetahuan Bupati kita.

1. Pembangunan Infrastruktur Desa

Infrastruktur desa mencakup sarana dan prasarana yang mendukung kehidupan masyarakat desa. Lingkupnya meliputi jalan desa, jembatan, saluran air, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, dan tempat ibadah.

Dalam kasus pembangunan infrastruktur desa, Kepala Desa mengidentifikasi kebutuhan pembangunan jalan desa berdasarkan aspirasi masyarakat dan mengajukan proposal yang kemudian disetujui dalam APBD oleh Bupati. Kepala Desa, dengan persetujuan Bupati, menunjuk kontraktor tanpa melalui proses lelang yang transparan. Kontraktor melaksanakan proyek dengan material yang tidak sesuai spesifikasi atau mengurangi volume pekerjaan, kemudian memberikan sebagian dana proyek kepada Kepala Desa dan Bupati sebagai imbalan atas penunjukan proyek. Proyek dilaporkan selesai, tetapi kualitas dan kuantitas pekerjaan tidak sesuai dengan yang dianggarkan.

2. Pengadaan Barang dan Jasa

Proses pembelian barang dan jasa oleh pemerintah untuk keperluan operasional dan pembangunan. Lingkupnya meliputi alat tulis kantor (ATK), alat kesehatan, kendaraan dinas, dan jasa konsultan.

Dalam pengadaan barang dan jasa, pemerintah daerah merencanakan pengadaan alat kesehatan untuk rumah sakit desa dan anggaran disetujui dalam APBD oleh Bupati. Bupati dan Kepala Desa menunjuk kontraktor tanpa melalui proses lelang yang transparan, kemudian bekerjasama dengan kontraktor untuk menaikkan harga barang di atas harga pasar. Barang yang diserahkan tidak sesuai spesifikasi atau kualitas rendah, dan kontraktor memberikan sebagian keuntungan kepada Bupati dan Kepala Desa sebagai imbalan atas penunjukan proyek.

3. Bantuan Sosial dan Hibah

Dana yang diberikan oleh pemerintah kepada individu atau kelompok untuk membantu kebutuhan dasar atau kegiatan sosial. Lingkupnya meliputi bantuan pangan, bantuan pendidikan, dan hibah untuk organisasi masyarakat, bantuan pendidikan untuk siswa berprestasi.

Dalam pengelolaan bantuan sosial dan hibah, Bupati dan Kepala Desa mengajukan bantuan sosial untuk masyarakat terdampak bencana dan setelah dana disetujui, mereka mulai menyalurkannya. Namun, mereka mengurangi jumlah atau kualitas bantuan yang disalurkan dan mengalihkan sebagian dana bantuan untuk kepentingan pribadi atau kelompok, sementara laporan penggunaan dana dibuat seolah-olah bantuan telah disalurkan sesuai rencana.

4. Pembangunan Sarana Ibadah

Fasilitas yang digunakan untuk kegiatan keagamaan seperti masjid, gereja, pura, dan vihara. Lingkupnya meliputi pembangunan, renovasi masjid, dan perbaikan musholla.

Dalam pembangunan sarana ibadah, tokoh agama mengajukan pembangunan masjid baru dan proposal tersebut disetujui dalam APBD oleh Bupati. Bupati dan Kepala Desa menunjuk kontraktor yang memiliki hubungan dekat tanpa proses lelang, kemudian anggaran proyek dinaikkan di atas harga pasar. Kontraktor menggunakan material yang tidak sesuai spesifikasi atau mengurangi volume pekerjaan, dan memberikan sebagian dana proyek kepada Bupati dan Kepala Desa sebagai imbalan atas penunjukan proyek.

5. Proyek Pendidikan

Kegiatan yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk pembangunan fasilitas sekolah, pengadaan buku pelajaran, pengadaan komputer untuk laboratorium sekolah, dan alat peraga pendidikan.

Dalam proyek pendidikan, Dinas Pendidikan merencanakan pengadaan alat peraga pendidikan untuk sekolah di desa dan anggaran disetujui dalam APBD oleh Bupati. Bupati dan Kepala Desa menunjuk kontraktor tanpa proses lelang yang transparan, kemudian harga alat peraga dinaikkan di atas harga pasar. Kontraktor memberikan sebagian keuntungan kepada Bupati dan Kepala Desa sebagai imbalan atas penunjukan proyek, dan alat peraga yang diserahkan tidak sesuai spesifikasi atau kualitas rendah.

Mbah Kaji memamerkan prestasi anti-korupsi. Menurutmu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun