Mohon tunggu...
Arimbi Haryas Prabawanti
Arimbi Haryas Prabawanti Mohon Tunggu... Jurnalis - Behind Arimbihp Photo and Craft

Half Photographer, half a Journalist Tempo.co

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Selisik Bedhaya Anglir Mendung, Tarian Sakral dari Pura Mangkunegaran

13 Maret 2022   13:55 Diperbarui: 13 Maret 2022   14:05 2301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara itu, Pengageng Kadipaten Mondropuro Pura Mangkunagaran Supriyanto Waluyo saat ditemui, Jumat (11/3/2022), mengatakan, Bedhaya Anglir Mendung konon tarian ini diciptakan oleh Mangkunegara I yang diilhami dari peperangan di Trowulan, Jawa Timur. 

"Bedhaya Anglir Mendung juga sempat dikabarkan sempat hilang selama hampir 1,5 abad hingga akhirnya direkonstruksi kembali pada masa Mangkunegara VII oleh KRAy Partini Partaningrat," imbuhnya.

Supriyanto juga menuturkan, Bedhaya Anglir Mendung mengisahkan perjuangan Pangeran Sambernyawa sebelum naik takhta menjadi Mangkunegara I.

Menurut dia, perjuangannya tersebut diabadikan dalam tarian agar selalu diingat oleh generasi penerus.

"Bedhaya Anglir Mendung hanya boleh dibawakan di Pura Mangkunegaran, sama halnya dengan Bedhaya Ketawang itu hanya boleh ditarikan di Keraton Surakarta tidak boleh keluar, karena itu tarian untuk raja," papar dia. 

Tari Bedhaya Anglir Mendung dalam acara Jumenengan KGPAA Mangkunegara X, Sabtu (12/3/2022) Dokpri
Tari Bedhaya Anglir Mendung dalam acara Jumenengan KGPAA Mangkunegara X, Sabtu (12/3/2022) Dokpri

Syarat yang Tidak Boleh dilanggar

Pada kesempatan yang sama, Supriyanto mengatakan, ketujuh penari yang membawakan Bedhaya Anglir Mendung harus lajang dan belum berkeluarga dengan batas usia maksimal 30 tahun

Ia juga menjelaskan, jumlah penari dalam Bedhaya Anglir Mendung selalu harus ganjil. 

"Alasannya apa kurang tahu, tapi sudah menjadi pakemnya seperti itu. Dalam sejarahnya pun jumlah penari Bedhaya Anglir Mendung ini tujuh orang," kata Supriyanto.

Selain itu, menurut dia, saat hari H penari tidak boleh ada yang sedang haid atau datang bulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun