Sumber daya alam merupakan salah satu elemen yang sangat penting di dalam kegiatan ekonomi. Sumber daya alam mempunyai fungsi yang sama dari dulu hingga sekarang yakni digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup serta sebagai modal dalam kegiatan produksi manusia. Jika sumber daya alam tersebut mengalami pengurangan maka kegiatan produksi akan terganggu dan hal itu akan menjadi suatu permasalahan di dalam kegiatan ekonomi.
Sumber daya alam terdiri atas tanah, air, cahaya, dan udara. Yang tergolong didalamnya terdiri dari dua komponen yaitu biotik (tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme) dan abiotik (minyak bumi, gas alam, logam, air, dan tanah). Tanah sendiri menjadi sumber dari segala produksi, sebab manusia membutuhkan tumbuh-tumbuhan untuk dikonsumsi maupun diproduksi. Begitu juga dengan air, cahaya, terlebih pula udara.
Sebagai makhluk khalifah di muka bumi tentu harus menjaga kelestarian alam agar tidak mengalami kepunahan. Sebagai manusia yang beriman, kita harus menampakkannya dengan ketajaman keyakinan, bahwa Allah SWT bisa saja murka terhadap bumi jika kita sebagai hambanya tidak menjaganya. Sebagai contoh penebangan hutan secara liar, Allah SWT memperingatkan dengan adanya musibah terjadinya longsor. Hal ini sebenarnya sudah sering kita dengar bahkan di wilayah-wilayah lain sudah sering kali terjadi. Namun banyak sekali manusia-manusia yang tidak peduli bahwa di balik tenaga alam ada kekuatan gaib yang Mahakuasa. Seperti di dalam firman Allah SWT surat Al Furqan Ayat 45-50, yang berbunyi:
أَلَمْ تَرَ إِلَىٰ رَبِّكَ كَيْفَ مَدَّ الظِّلَّ وَلَوْ شَاءَ لَجَعَلَهُ سَاكِنًا ثُمَّ جَعَلْنَا الشَّمْسَ عَلَيْهِ دَلِيلًا.45
ثُمَّ قَبَضْنَاهُ إِلَيْنَا قَبْضًا يَسِيرًا.46
وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ لِبَاسًا وَالنَّوْمَ سُبَاتًا وَجَعَلَ النَّهَارَ نُشُورًا.47
وَهُوَ الَّذِي أَرْسَلَ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ ۚوَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً طَهُورًا.48
لِنُحْيِيَ بِهِ بَلْدَةً مَيْتًا وَنُسْقِيَهُ مِمَّا خَلَقْنَا أَنْعَامًا وَأَنَاسِيَّ كَثِيرًا.49
وَلَقَدْ صَرَّفْنَاهُ بَيْنَهُمْ لِيَذَّكَّرُوا فَأَبَىٰ أَكْثَرُ النَّاسِ إِلَّا كُفُورًا.50
Artinya: “45.Apakah kamu tidak memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan (dan memendekkan) bayang-bayang dan kalau Dia menghendaki niscaya Dia menjadikan tetap bayang-bayang itu, kemudian Kami jadikan matahari sebagai petunjuk atas bayang-bayang itu, 46.kemudian Kami menarik bayang-bayang itu kepada kami[1069] dengan tarikan yang perlahan-lahan. 47.Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha. 48.Dia lah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang Amat bersih, 49.agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak. 50.dan Sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu diantara manusia supaya mereka mengambil pelajaran (dari padanya);Maka kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari (nikmat).
Di dalam agama Islam sudah di ajarkan bahwa manusia diciptakan dari tanah dan pada akhirnya akan kembali ke tanah. Maka dari itu tentunya manusia tidak boleh menyombongkan diri dengan mengesampingkan atau meremehkan kekuasaan Allah SWT di atas segala benda yang menjadi sumber asli bagi manusia. Jadi selama kita masih hidup di atas tanah, kita berkewajiban utuk menjaga kelestariannya. Dalam hal ini Nabi Muhammad SAW bersabda: