Pemukiman dengan beragam perbedaan itu tidak terlihat sebuah dendam dan kebencian membara begitu kuat. Kota Yerusalem membuktikan bahwa perbedaan keyakinan dan agama tidak mengurangi penghormatan terhadap kemanusiaan. Terkadang riak-riak kecil pun muncul tetapi tak pernah menjadi api yang membara dan menjalar.
Meski pemukiman dengan beragam perbedaan itu, tidak terlihat sebuah dendam dan kebencian membara begitu kuat. Kota Yerusalem membuktikan bahwa perbedaan keyakinan dan agama tidak mengurangi penghormatan terhadap kemanusiaan.
Kini situasi telah berubah. Situasi membara di Israel saat ratusan rudal menyasar berbagai kota. Bukan hanya kota yang dekat dengan Gaza yang mulai dikuasai pasukan Hamas, tetapi luncuran rudal mulai menyasar Kota Tel Aviv, mulai menyasar kawasan strategis, mulai menyasar bangunan-bangunan sosial. Peran telah terjadi.
Situasi yang tidak pernah terkira, saat dua minggu yang lalu, di pertengahan September Kota Tel Aviv begitu damai dan tenang, Kota Yesusalem begitu damai. Wisatawan lalau lalang menikmati keindahan kota dan hening mengalunkan lagu dan doa pujian di seputar situs keagamaan.
Kenangan akan sebuah perjalanan menyusuri situs-situs suci di tanah Israel seperti sebuah mimpi yang kini tiba-tiba terhenti dan semakin dalam menumbuhkan keprihatinan. Semoga perang segera terhenti dan kita masih bisa menikmati kembali situs-situs suci peradaban manusia. Hentikan perang!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H