Israel. Tidak ada tanda-tanda sebuah konflik. Hotel masih begitu ramai. Pusat perbelanjaan begitu riuh. Tempat-tempat suci yang dikunjungi jutaan peziarah tampak tak pernah memunculkan ketakutan.
Penjagaan begitu ketat untuk masuk ke Israel dan keluar Israel adalah sebuah rutinitas biasa. Apalagi Bandara Ben Gurion disebut-sebut sebagai bandara internasional teraman di dunia. Langkah pengamanan selalu dilakukan sebagai sebuah rutinitas yang harus terus dilakukan. Bukan hanya saat masuk, tetapi saat keluar pun terkadang ada “surat cinta” yang menandai bahwa koper kita dibongkar oleh aparat berwenang di Bandara Ben Gurion.
Tidak tampak sebuah pengamaman yang luar biasa. Tidak tampak ada konflik berkepanjangan yang tak pernah diselesaikan. Israel dengan puluhan tempat suci bagi beragam agama telah menjadikan negara ini cukup disegani. Jutaan peziaran selalu datang mengunjungi daerah-daerah suci. Hampir empat juta peziarah selalu mendatangi tempat-tepat suci di Israel. Keramaian, bahkan antrean panjang terkadang terjadi diberbagai situs sejarah peradaban manusia.
Pemandangan keindahan negeri Israel dan Palestina bukan hanya tentang situs-situs keagamaan yang masih bertahan dan terus terpelihara, tetapi juga tentang kehebatan negara dalam mengelola pertanian, perkebunan, dan ekonomi. Sebagai negara yang dipenuhi padang gurun yang maha luas sepanjang Laut Mediterania, Israel mampu menunjukkan sebagai bangsa yang mampu bertahan di tengah kekeringan, meski dendam membara negeri tetang terkadang memunculkan kecurigaan dan kekhawatiran.
Hampir empat juta peziarah selalu mendatangi tempat-tepat suci di Israel. Keramaian, bahkan antrean panjang terkadang terjadi diberbagai situs sejarah peradaban manusia.
Sepanjang menjelajahi negeri, padang gurun dan bukit pasir adalah pemandangan yang tak selesai untuk dimikmati sepanjang perjalanan. Perkampungan penduduk di kompleks pemukinan membentuk komunitas religi yang tak menampakkan konflik. Perdamaian di berbagai daerah seolah tak menampakkan diri sebagai daerah konflik. Wisatawan tetap saja berdatangan meski dengan pengamanan yang terkadang tak tampak menyeramkan.
Perkebunan anggur, kurma, minyak zaitun, dan aneka buah tumbuh di tengah padang gurun. Sistem pengairan begitu afektif dan efisien dalam menghasilkan beragam hasil bumi. Bahkan, Israel menguasai 60 persen pangsa pasar global untuk kurma Medjoul. Kurma jenis ini adalah salah satu jenis kurma unggulan karena buahnya yang besar, berdaging oranye kekuningan dan rasa begitu manis.
Karena sebagian besar adalah padang gurun yang maha luas, kompleks-kompleks pemukinan dibangun. Kompleks pemukiman yang tidak pernah kekurangan berbagai fasilitas, meski satu lain lain terkadang berjauhan. Padang gurun maha luas itu tetap memisahkan kompleks pemukinan bahkan terkadang tembok menjulang tinggi membatasi pemukiman itu dengan pemukiman lain. Batas itu semakin jelas saat tembok tinggi membatasi pemukiman pamukiman Palestina dan Israel. Bahkan tidak jarang pemukinan khusus Yahudi, Muslim atau Kristen begitu kentara membuktikan sebuah peerbedaan.
Pemukiman dengan beragam perbedaan itu tidak terlihat sebuah dendam dan kebencian membara begitu kuat. Kota Yerusalem membuktikan bahwa perbedaan keyakinan dan agama tidak mengurangi penghormatan terhadap kemanusiaan. Terkadang riak-riak kecil pun muncul tetapi tak pernah menjadi api yang membara dan menjalar.
Meski pemukiman dengan beragam perbedaan itu, tidak terlihat sebuah dendam dan kebencian membara begitu kuat. Kota Yerusalem membuktikan bahwa perbedaan keyakinan dan agama tidak mengurangi penghormatan terhadap kemanusiaan.
Kini situasi telah berubah. Situasi membara di Israel saat ratusan rudal menyasar berbagai kota. Bukan hanya kota yang dekat dengan Gaza yang mulai dikuasai pasukan Hamas, tetapi luncuran rudal mulai menyasar Kota Tel Aviv, mulai menyasar kawasan strategis, mulai menyasar bangunan-bangunan sosial. Peran telah terjadi.
Situasi yang tidak pernah terkira, saat dua minggu yang lalu, di pertengahan September Kota Tel Aviv begitu damai dan tenang, Kota Yesusalem begitu damai. Wisatawan lalau lalang menikmati keindahan kota dan hening mengalunkan lagu dan doa pujian di seputar situs keagamaan.
Kenangan akan sebuah perjalanan menyusuri situs-situs suci di tanah Israel seperti sebuah mimpi yang kini tiba-tiba terhenti dan semakin dalam menumbuhkan keprihatinan. Semoga perang segera terhenti dan kita masih bisa menikmati kembali situs-situs suci peradaban manusia. Hentikan perang!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H