Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Dari Israel, Sebelum Perang Dimulai

11 Oktober 2023   20:40 Diperbarui: 11 Oktober 2023   20:40 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perang Hamas-Israel (Sumber: AFP/MAHMUD HAMS,Kompas.com)

Pemukiman dengan beragam perbedaan itu tidak terlihat sebuah dendam dan kebencian membara begitu kuat. Kota Yerusalem membuktikan bahwa perbedaan keyakinan dan agama tidak mengurangi penghormatan terhadap kemanusiaan. Terkadang riak-riak kecil pun muncul tetapi tak pernah menjadi api yang membara dan menjalar. 

Meski pemukiman dengan beragam perbedaan itu, tidak terlihat sebuah dendam dan kebencian membara begitu kuat. Kota Yerusalem membuktikan bahwa perbedaan keyakinan dan agama tidak mengurangi penghormatan terhadap kemanusiaan.

Kini situasi telah berubah. Situasi membara di Israel saat ratusan rudal menyasar berbagai kota. Bukan hanya kota yang dekat dengan Gaza yang mulai dikuasai pasukan Hamas, tetapi luncuran rudal mulai menyasar Kota Tel Aviv, mulai menyasar kawasan strategis, mulai menyasar bangunan-bangunan sosial. Peran telah terjadi.  

Antrean mengunjungi makan Yesus (Dokpri)
Antrean mengunjungi makan Yesus (Dokpri)

Situasi yang tidak pernah terkira, saat dua minggu yang lalu, di pertengahan September Kota Tel Aviv begitu damai dan tenang, Kota Yesusalem begitu damai. Wisatawan lalau lalang menikmati keindahan kota dan hening mengalunkan lagu dan doa pujian di seputar situs keagamaan.   

Kenangan akan sebuah perjalanan menyusuri situs-situs suci di tanah Israel seperti sebuah mimpi yang kini tiba-tiba terhenti dan semakin dalam menumbuhkan keprihatinan. Semoga perang segera terhenti dan kita masih bisa menikmati kembali situs-situs suci peradaban manusia. Hentikan perang! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun