Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Istana Menyenangkan bagi Rakyat Biasa

17 Agustus 2023   19:02 Diperbarui: 17 Agustus 2023   19:10 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Antusiasme masyarakat (KOMPAS.com/RIZKY SYAHRIAL)

Istana. Sebuah bangunan besar nan megah yang berdiri tepat di tengah Ibu Kota seolah menyiratkan keangkeran yang luar biasa. Ketakutan untuk mendekat dan hadir diantara bangunan seolah menjadi cerita horor menyeramkan bagi warga. 

Meski matahari belum menampakkan diri, cahaya pagi belum berani memunculkan arti sebuah hari, warga Ibu Kota mulai menyibukkan diri dalam serangkaian acara yang akan terjadi di Istana Merdeka. Kamis, 17 Agustus 2023, peringatan sejarah perjungan bangsa akan dilaksamakan di halaman Istana nan luas. Bukan hanya pejabat negara, rakyat biasa pun bisa hadir dan menyaksikan. Peringatan hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78, 17 Agustus 2023 menjadi sebuah peristiwa langka yang menghadirkan mereka yang rindu akan sebuah kegembiraan saat kemerdekaan. 

Perayaan kemerdekaan adalah perayaan kegembiran seluruh rakyat. Sebuah acara sakral yang selalu menuntut kesempurnaan, sebuah upacara selalu bisa dimaknai sebagai sebuah penghargaan dan permenungan akan sebuah pencapaian. Kehadiran warga untuk mengikuti upacara di pagi ini, bukan hanya sebuah antusiame kemerdekaan rakyat, tetapi menandai bahwa sebenarnya Istana adalah milih seluruh rakyat. Istana tidak menjadi sebuah bangunan mati dan menyeramkan, horor yang menakutkan siapa saja yang menginjakkan kaki di seputar lingkungannya. 

Kemerdekaan untuk menikmati perayaan kemerdekaan adalah kegembiraan rakyat biasa. Hadir diantara orang-orang hebat di istana meluapkan semangat juang untuk menatap penuh harapan. Apakagi anak-anak menjadi bagian irama kegembiraan di tengah serangkan dentuman bising pesawat, meraung-raung meluncur, mengangkasa. Anak-anak, orang tua terperangah, terkagum-kagum membaut beragam cerita pada orang tua yang siap memeluk mereka. Pagi itu, Istana berpesta dalam menikmati pembebasan. Istana tidak lagi menjadi sebuah rumah besar yang dibangun menakutkan, menyeramkan, yang menuntut siapapun yang hadir mempunyai darah biru dan DNA pejabat. 

Istana tidak menjadi sebuah bangunan mati dan menyeramkan, horor yang menakutkan siapa saja yang menginjakkan kaki di seputar lingkungannya.

Hari Kemerdekaan

Upacara Hari Kemerdekaan di pagi ini menyatukan warga Jakarta; anak-anak, ibu-ibu, bapak-bapak, remaja, pelajar, mahasiswa, orang tua, pejabat, menteri, presiden. Semua orang melupakan jabatan, melupakan status. Kini rakyat menyatukan diri, menggembirakan hati, memenuhi lingkungan istana, mengucap syukur. Kemerdekaan telah terjadi, kita menikmati karya pejuang-pejuang kemerdekaan. 

Rangkaian kegembiran terlukis dalam beragam cara. Pengibaran Sang Merah Putih dalam derapan langkah kokoh pada tokoh pilihan. Suara musik menghentak, mengurung suasana pagi penuh hikmat. Suara penyanyi-penyanyi memesona menghilangkan kepedihan, menghadirkan kegebiraan. Dalam beragam kain dan buasana daerah, seluruh warga merasa terhormat. Tak ada rasa malu, apalagi rendah diri saat segalanya dimulai. 

 Antusiasme masyarakat (KOMPAS.com/RIZKY SYAHRIAL)
 Antusiasme masyarakat (KOMPAS.com/RIZKY SYAHRIAL)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun