Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kesunyian di Terminal Giwangan, Yogyakarta

20 Mei 2023   16:10 Diperbarui: 27 Mei 2023   21:53 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terminal. Terminal kota seharusnya menjadi tempat yang paling nyaman bagi masyarakat yang akan bepergian. Kenyamanan yang dibarengi dengan keamanan sebuah terminal akan menjadikan sebuah pertemuan pengguna, perusahaan dan pemerintah dalam satu kepuasan. 

Sebuah terminal tidak hanya mempertemukan kebutuhan manusia akan transportasi umum.  Karena kebaradaan terminal setiap hari terus  memobilitasi berbagai kepentingan masyarakat, situasi ini memaksa pemerintah untuk terus berbenah. Terminal-terminal bus terus dipacu dan direvitalisasi agar masyarakat tidak hanya nyaman menikmatinya, tetapi seluruh perusahaan angkutan umum akan dapat melayani msyarakat dengan maksimal. 

Fasilitas Kota Yogyakarta

Sebelum dipindahkan ke Terminal Giwangan, masyarakat Yogyakarta menggunakan Terminal Umbulharjo sebagai pusat transportasi umum yang melayani berbagai rute dalam dan luar Kota Yogyakarta. Karena kepadatan tak bisa dibendung,  pada tahun 2002 Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta membangun terminal Giwangan. Tahun 2004 terminal tersebut mulai beroperasi melayani berbagai jenis moda transportasi umum dan berbagai kota tujuan. 

Terminal Giwangan dibangun di atas lahan 5,8 ha di tepi Jl. Lingkar Selatan. Akses jalan sekitar  outer ring road selatan, Jalan Imogiri dan Jalan Gunomerico melengkapi keramaian terminal ini. Saat itu, terminal ini dipercaya dapat menggantikan dan mengurangi kekurangan terminal sebelumnya.

Maka, pembangunan terminal di atas lahan sawah dan letak yang strategis ini diharapkan dapat  menggerakkan kembali ekonpomi masyarakat Yogyakarta bagian selatan. 

Terminal Giwangan yang dibangun berdasarkan  Perda No. 6 Tahun 1994 tentang Rencana Tata Ruang Untuk Kota (RTRUK) adalah sebuah terminal tipe A, yang lengkap dengan berbagai fasilitas publik.

Terminal ini adalah satu-satunya terminal tipe  A di Yogyakarta yang bertujuan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas yang terjadi di pusat kota dan menjadi penghubung berbagai kota, seperti  Bali, Jakarta, Bandung, Semarang, Medan, Riau, dan Mataram, serta Bali dan Nusa Tenggara. Karena begitu strategis tersebut, pembangunan terminal pun dilakukan dengan perencanaan dan proses pembangunan yang baik. 

Ketika pertama kali diresmikan, terminal dengan bangunan dua lantai tersebut memang sungguh menjadi kebanggagaan masyarakat Yogyakarta. Selain masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan transportasi umum untuk menuju ke berbagai tujuan, terminal ini juga menyediakan berbagai fasilitas lengkap di lantai dua. Fasilitas dan sistem yang terencana seperti sebuah bandara.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun