Mohon tunggu...
Arif RahmatTriasa
Arif RahmatTriasa Mohon Tunggu... Editor - Islamic Studies (Concentration in Islamic Educational Psychology)

Aktivis Cinta dan Pluralisme

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Revitalisasi Nilai-nilai Sosial Kader dalam NDP HMI

11 Mei 2020   08:23 Diperbarui: 11 Mei 2020   08:25 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merupakan organisasi kepemudaan yang melakukan upaya kaderisasi dalam pembinaan kualitas insan yang memiliki kemampuan intelektual profesional yang tercerahkan, berkontribusi aktif dalam masyarakat dengan karakter yang merupakan cerminan nilai-nilai Islam yang berpegang pada Al-Qu'an dan Hadist yang diwudkan dengan implementasi dalam kehidupan sosialnya. Sehingga Islam dijadikan sebagai asas dalam pijakan organisasi.

Kiprah sejarah HMI dalam perjalanan kehidupan sosial dan kebangsaan tidak lepas dari konstribusi intelektual didalamnya. Kita bisa sebut dalam konteks pemikiran ideologis aktor utama kita adalah Nurcholis Majdid (Cak Nur). 

Corak pemikiran keislaman Cak Nur, yang beliau tuangkan dalam Nilai-nilai Dasar Perjuangan (NDP), menjadi rujukan dalam pembangunan ideologis di tubuh HMI. Sehingga ketokohan Cak Nur menjadi kritik oleh beberapa tokoh HMI karena ketergantungan kader HMI terhadap pemikirannya, sehingga muncul ide formulasi NDP HMI, yang kemudian ide tersebut menjadi upaya rekonstruksi teks NDP.

Sebagai ideologi yang menciptakan world view yang kokoh dan dinamis, NDP mestilah dikritisi. Tapi menurut hemat kami bukan memunculkan konteks NDP yang baru, karena kerangka NDP tulisan Cak Nur dibagun dengan nilai-nilai universilitas Islam dalam konteks iman, ilmu, dan amalnya yang menjadi hal yang realistis adanya. Yang mesti dikritisi adalah dalam analisis sosial kader yang melakukan revitalisasi terhadap nilai-nilai sosial yang dipahami dalam NDP.

Dengan demikian, semestinya kerangka pemikiran ini tidak usang, karena akan menjadi jawaban atas tuntutan bagi setiap Muslim menjadi intelektual tercerahkan, yang bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.

*Sebagai Pengantar Diskusi di HMI Komisariat (p) FISIP UIN RF Cabang Palembang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun