Mohon tunggu...
Arif Riduan
Arif Riduan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mau Bagaimana Lagi?

8 Agustus 2016   18:31 Diperbarui: 8 Agustus 2016   18:57 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“ Tuu kan, bodoh banget, sampai kapan sih kamu akan jadi orang yang bodoh Lef, ya udah nih ransel kamu !, aku udah lihat semuanya yang ada di laptop kamu, terima kasih banyak ya Lef”. Ismi memberikan ransel yang ia bawa kepadaku. Tak tahu ada angin apa yang mendorongku sehingga bibirku mulai bergetar dan terbuka sehingga lidahku yang kelu mengeluarkan suara “ I love you Ismi “.

“ Apa ? eh Lef, apa yang kamu katakan tadi “ . Ismi mendekatkan telinganya yang tertutup oleh kerudung ke arah bibirku. “ Coba katakan lagi Lef “. Ismi menyuruhku mengatakannya lagi. Dengan sangat gugup aku mengatakannya lagi “ I love you Ismi !, aku sayang kamu “. Lalu Ismi menjawab “ Akhhh ! mau gimana lagi ? kamu udah buat aku jatuh hati kepada kamu Lef. Dan mau gimana lagi ? sangat bodoh bila aku nyia-nyiain orang yang sangat mencintaiku sejak dulu hingga saat ini,, aku juga sayang ama kamu Reza Fahlefi”. Tak ku sangkan dengan apa yang Ismi lihat di laptopku menyadarkannya bahwa dia sangat berarti bagiku dan aku juga tak menyangka dengan apa yang aku simpan selama ini di laptop bisa membuat wanita manis ini juga jatuh cinta kepadaku.

                                       ----------------------------------------------

Sore ini aku dan istriku pulang dari super market, habis belanja keperluan rumah untuk seminggu ke depan, Istriku yang cantik bernama Ismi Rahmawati ini kalo udah belanja, hmmmmm.. keliling-keliling kaya tawaf 7 kali baru ia pilih barang yang ingin dia beli. Ismi perempuan yang sangat smart sekaligus mahasiswi paling pinter dan paling populer seangkatan kami dulu waktu kuliah kini menjadi istriku menemani di setiap hari-hariku . Sudah enam bulan kami menikah. Dengan tabungan aku dan Ismi sewaktu kuliah dulu kami bisa membeli rumah yang sederhana ini di komplek. Griya Utama blok. 12C. Tak sia-sia aku menabung sewaktu dulu, aku juga tak menyangka Isma ini juga suka menabung sewaktu kuliah dulu.

                                                          ------- selesai --------

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun