Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ia yang Pertama Kali Memasuki Belantara

10 Maret 2021   22:44 Diperbarui: 10 Maret 2021   22:48 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oh kaki seribu itu mainanku sejak kecil," katanya.  "Sungguh tai berbahaya. Gampang mengusirnya. Ambil bilah. ia akan melingkar, siap dipegang dan dilempar."

Begitukah?

Dan benar! Kaki seribu datang di antara dua kakinya. Saat jongkok, begitu dekat dengan bokong dan kemaluannya. Bergerak-gerak mendekat. Ia berteriak, bulu kuduknya beranjak.

Mau pipis, mau berak!

Bagaimana bisa? Katanya sudah terbiasa, tapi ini benar-benar gila.

Kaki seribunya sebesar jempol orang dewasa. Bagaimana coba?
Pejalan tau, kaki seribu yang ini akan menyakiti. Pipisnya membuat nyeri berhari-hari. Bengkaknya bertahan lama. Meriang! Tentu saja.

Tak cukup sampai di situ. Waktu sedang melakukan pembuktian. Hutan masih penasaran. Pejalan mula bimbang, kembali atau diteruskan.

Ia orang yang pertama kali masuk hutan. Sudah mula ketakutan. Kini berjalan di tengah-tengah. Di antara pejalan lainnya. Sebentar menoleh ke belakang, sebentar menoleh ke depan.

Saat istirahat, pejalan mengambil botol air mineral. Ia mengambil parang, menebas akar berjuntai untuk dijadikan minuman. Pengamatan dari tontonan.

Sudah diperingatkan, ia tidak pedulikan. Hutan marah lewat akar dengaj air berlimpah. Seteguk, dua teguk, segar!

Dan kepala mulai pusing, keracunan. Muntah-muntah! Tak membuatnya menyerah. Setelah diberi penawar, sehat kembali. Kejadian ini tidak dipelajari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun