Cinta tidak akan bisa hilang karena ketidakmampuam mengungkapkannya. Karena cinta adalah bagian utama dalam hati.
Seorang bayi yang mencintai susu, karena susu menjadi makanannya. Meskipun begitu ia tidak dapat menjelaskan apa itu susu. Padahal jiwanya menghasratkan susu.
Mustahil ia mengungkapkan dengan lisan kepuasan yang diperoleh dari minum susu. Demikian juga siksaan ketika ia dihalangi dari minum susu.
Ada pun orang dewasa mampu menerangkan dengan detail dengan ribuan sudut pandang tentang susu. Namun ia tidak mampu membawa kenikmatan dan kepuasan untuknya. Karena susu bukan lagi bagian untuknya.
Kalau tak mampu bertukar tempat demi sebuah bahagia bagi yang tercinta. Kalau tak mau mengganti derita orang yang kita cinta. Apakah yang demikian disebut egois namanya? Entahlah....
Jadi rasa cinta yang selama ini didamba, dipuja-puja bahkan rela berebut dan melepas nyawa kemana perginya? Entahlah....
Duhai para pencinta, berdirilah di depan cermin dan lihat wajah cantik dan tampan itu. Kemudian katakan, "Siapa yang mencintai diri ini?"
Tentu kau tak akan berani menyebutkan nama seseorang setelah membaca ceritaku di atas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H