Saat janji suci terucap, "Engkau adalah milikku sepenuhnya. Aku adalah pelindungmu yang setia. Cintaku tak akan tergantikan dengan siapa pun."
Dan janji manis lainnya, siapa pun yang mendengar dan melihat mereka mengucapkan janji menjadi terharu. Kadang air mata turut bahagia menetes tanpa terasa.
Padahal hanya untuk sebuah mimpi mereka enggan saling menggantikan. Bagaimanakah jika kejadian itu benar-benar ada di alam nyata?
Majnun ingin menulis surat kepada Laila. Ia mengambil pena kemudian menulis bait:
Bayangmu di mataku
Namamu di bibirku
Ingatan tentangmu di hatiku
Ke mana lagi harus aku alamatkan?
Mungkin maknanya adalah bayanganmu menetap di mataku, namamu tak pernah lepas dari mulutku. Ingatan tentangmu ada di jiwaku. Maka ke mana lagi harus aku alamatkan suratku ini, sementara kau salalu ada di tempat-tempat ini.
Majnun kemudian mematahkan pena dan merobek-robek kertas suratnya. Mungkinkah Majnun bersedia bertukar mimpi dengan Laila?
Tentu saja Majnun tak akan tega menyaksikan Laila yang begitu dicintainya menderita.
Dengan kondisi mimpi yang tertukar, maukah majnun melepaskan kenikmatan dalam mimpinya dan menggantikan Laila? Jika mimpi itu benar nyata.