Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sekolah Tua Ini Saya Kira Berhantu....

20 Januari 2021   22:35 Diperbarui: 20 Januari 2021   22:52 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benarkah di tempat sepi banyak hantunya? Tempat gelap disenangi mahluk halus? Rintik hujan saat senja para lelembut gentayangan mencari korban?

Atau hanya cara orangtua membuat anaknya agar tidak berada di luar rumah ketika senja tiba. Atau karena anak hanya akan nurut jika ditakut-takuti. Dan salah satu yang paling dianggap menakutkan adalah cerita tentang mahluk halus.

Bagi yang takut gelap, takut gerimis senja, dan bulu kudung sering berdiri tanpa alasan yang jelas sebaiknya tidak usah melanjutkan membaca artikel ini. Saya tidak bertanggung jawab jika ketakutan itu akan membuat siksa dalam kehidupanmu selanjutnya.

Di sebuah sekolah (agar tak membuat takut mereka yang kebetulan berada dekat dengan sekolah itu, maka nama sekolahnya sengaja saya sembunyikan) yang berdiri tahun 1984 itu dikelilingi oleh pohon-pohon besar.

Malam benar-benar sepi. Desa terisolir yang hanya bisa dijangkau menggunakan 'ketinting' perahu motor dengan mesin dan roda di ujung galah panjang.

Kala itu memang penduduk di desa itu sangat jarang. Hingga siswa yang sekolah di sana berasal dari desa di kecamatan itu.

Jarak yang jauh memaksa sebagian dari mereka terpaksa ikut kos di ruang sekolah yang masih kosong. Ada juga yang menyekat gudang sekolah, lab IPA dan perpustakaan.

Tidak hanya siswa yang numpang tinggal di sekolah itu. Sebagian guru pun ada yang menetap di sana. Minimal untuk mengawasi keselamatan dan menjaga perilaku siswa ketika malam hari.

Maklumlah ketika itu, tahun 1997 listrik masuk desa belum sepenuhnya bisa sempurna. Hanya disel khusus untuk satu desa saja. Menyalana pun terbatas dari pukul 6 sore hingga pukul 10 malam. Selebihnya hanya menggunakan lampu minyak.

Jangankan televisi, radio saja hampir tak terdengar. Paling satu atau dua orang yang punya. Karena harga baterai termasuk mahal dan langka. Penghematan mungkin. Jadi hanya wakti tertentu saja dinyalakan. Malam benar-benar sepi.

Orang mungkin akan mengira kalau siswa yang menetap di sekolah itu yang bakal ditemui oleh mahluk halus penunggu sekolah itu. Nyatanya tidak!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun