TEROR DI UJUNG SENJA
Isi:
1. Tertusuk
2. Pulang Menagih Janji
3. Luka Lama
4. Asing
5. Bertemu dengan mu ketika senja
6. Aku Adalah Korban Mu
7. SIAL
8. Pada Akhirnya Kita Akan Sendiri
TERTUSUKÂ
Â
Oh Aku,
yang dibesarkan dengan Pizza dan tart
tiap tahun meniup lilin;
disamping hadiah bunga dan mainan
musnah kini semua impian.
Oh Aku,
yg dicinta dengan penuh: ayah dan ibu,
Begitu bodohnya aku
Yg tertipu oleh keju dan rayu.
Laki laki penipu
Oh aku,
Apakah masih ada.
Harapan bagiku.
Jogja-Bantul, Januari 2024
PULANG MENAGIH JANJIÂ
Remuk redam ku,
Pulang.
meminang rindu-sepasang bahu;
yang oleh janji di hadirkan bersamamu,
Semoga tidak palsu.
Jogja - Bantul : Januari 2024
Â
LUKA LAMAÂ
Â
Membuka album lama;
seperti meneteskan darah pada luka : yang tinggal bekasnya.
tak lagi perih. Memang.
namun ingatan meronta,
memanggil rasa itu lagi.
ASINGÂ
Â
Seperti terpisah samudra;
Padahal hanya di depan mata;
Hiruk pikuknya; degub di dada;
Hanya kau simpan; sendiri saja.
BERTEMU DENGAN MU KETIKA SENJAÂ
Â
Kukira kau akan bosan,
Memandangi langit;Â
Menyimak-burung burung pulang dan pergi.
Tapi senja tampaknya tak mampu mengusirmu: tetap bertahan.
Ketika kau mulai dewasa dan belajar mencintai malam.
Begitulah,
kutemui engkau masih berdiri;
ketika bertemu rekahnya pagi.
Jogja- Mei 2022
AKU ADALAH KORBAN MUÂ
Hati ku seperti Karet,
Mudah meleleh lalu lengket,
Itulah, yang dahulu membuatmu bahagia, dan senyummu yg merekah, tawa sinis dan berkata, "Maaf Aku sudah bosan".
Kau sulut korek, lalu terbakar sampai habis. Hatiku, tak tersisa.
Hati ku seperti Karet,
bisa dibanting-banting: tak mudah patah,
itulah yang kau cari: "korban idamanmu"
yang kau pilih, untuk luka.
Kata penghiburanmu kau tulisakan dalam sebuah pesan, "Dalam percintaan orang yang baik akan binasa".
Â
SIAL
Â
SIAL #1:
Waktu: pemisah
Jarak: pemisah,
Idealisme: memisah,
Keyakinan: memisah,
Egomu-egoku seperti batu.
Buntu.
SIAL #2:
Sore begitu panas dan aku berlari di atas aspal yg meleleh.Â
Kupilih jatuh, lalu rebah diatas hijau rumput sintetis.
Oh, indahnya bunga-bunga berwarna-warni; bau pabrik
tak elok bagi pecinta alam.
SIAL #3:
Orang-orang berkumpul dipinggir jalan, menunggu berkah: "Makan Gratis katanya".Â
Pongah, mereka pulang saat senja,Â
menengok atap gubuknya
.deretan kardus nasi kotakÂ
di jemur hingga senja,
Ah, jangan kau kira ini semua tentang perut kosong,
 atau esok hari yang terancam mati.
PADA AKHIRNYA KITA AKAN SENDIRIÂ
Â
Pada akhirnya kita semua akan sendiri.
Mau dimana?
Di tengah hutan atau samudra;
Di tengan ramai pasar malam;
Di tengah cengkerama warung kopi;
Masing-masing menuju akhirnya sendiri;
Satu persatu akan pergi tak kembali.
Pada akhirnya kita akan sendiri
Termasuk engkau :penguasa lalim yg datang dengan berdasi.
Datangmu membawa gembira;
esok menjadi bencana
sial,
dompetku kini sepi,
meronta,
menagih janji; tak terdengar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H