Mohon tunggu...
Arif Muhammad
Arif Muhammad Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menulislah untuk keabadian

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tradisi Lebaran Orang Indonesia

15 Juni 2018   21:56 Diperbarui: 15 Juni 2018   21:58 1139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Credit Image : pixabay.com

Di tempat tujuan, sudah terpampang, aneka sajian menu makanan yang bermacam-macam, yang ditaruh di dalam toples dan ditata rapi di meja. Ada manisan, ada kue, ada keripiki, ada jeli dan masih banyak lagi. Belum juga disediakan banyak minuman yang umumnya manis.

Credit Image : pixabay.com
Credit Image : pixabay.com
Itu baru sajian di depan, di ruang tamu. Setelah bersua bersama, saling tegur sapa dan saling meminta maaf satu sama lain, akan dipersilahkan untuk mencicipi hidangan di belakang. Dan ketahuilah itu pasti terjadi di setiap rumah. Jadi semisal berangkat dari rumah dengan perut kosong, bukan masalah, karena tidak akan merasa kelaparan.  Di setiap rumah akan disajikan hidangan makanan yang beraneka ragam jenis dan rasa.

Sungguh memang hari kemenangan.

Wisata 'Akhirat' Di Hari Raya 

Selain mengunjungi kerabat dekat, teman, tetangga dan lain sebagainya, masyarakat kita juga tak lupa bersilaturahmi dan berkunjung dengan kerabat yang sudah tidak berada di dunia yang sama. Mereka yang sudah meninggal mendahului.

Di hari raya lebaran, juga dimanfaatkan untuk menziarahi makan kerabat atau leluhur yang sudah tiada. Mendoakan mereka agar tenang di dunia sana. Ini juga merupakan tradisi di  masyarakat kita yang sarat akan makna. Di tengah gempuran orang-orang puritan yang mengatakan ziarah kubur adalah bid'ah, tidak ada tuntunannya, mendekatkan pada syirik. Namun, masyarakat kita tetap mempertahankan tradisi tersebut.

Credit Image : thetanjungpuratimes.com
Credit Image : thetanjungpuratimes.com
Bukan apa-apa, ziarah kubur merupakan wisata 'akhirat'. Mengingatkan yang masih hidup bahwa suatu saat nanti juga akan mati dan menyusul mereka yang sudah mendahului. Mengingatkan bahwa dunia ini fana dan masih ada fase hidup selanjutnya yang mana itu lebih kekal. Memaknai ziarah kubur sebagai salah satuu dzikir mengingat mati agar selalu ada motivasi meningkatkan ketaqwaan kepada Allah. Di samping mendoakan untuk mereka yang sudah meninggal.

Dua aktifitas itu merupakan salah dua dari berbagai macam aktifitas-aktifitas yang menjadi kebiasan masyarakat kita, sehingga menjadi suatu tradisi yang turun temurun, menjadi suatu cerita yang bisa diceritakan. Tentu banyak orang yang berbeda dalam perayaan di hari lebaran, tapi setidaknya pada intinya sama. Semua ingin kembali. Kembali ke tempat di mana mereka berasal.

Tabik,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun