Mohon tunggu...
Arifin Johan
Arifin Johan Mohon Tunggu... Dosen - Pengamat Sosial

Seorang Pengajar dan Pengemis Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menunggu Sejelek yang Ditunggu

28 Agustus 2020   22:32 Diperbarui: 28 Agustus 2020   22:32 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari sinilah harapan tertera dalam hidupnya untuk mewujudkan diri untuk bermanfaat bagi banyak orang, di sinilah pula beliau tersadarkan dan terbangun dari kehidupan mewah yang Ia jalani selama ini dan berpikir untuk memanfaatkan waktu hidupnya yang singkat tersebut untuk bermanfaat bagi banyak orang di Afrika. 

"Bagi saya lebih utama membuat seorang anak di Afrika tersenyum bahagia daripada memiliki mobil mewah seharga miliaran," katanya. Pada sesi lain beliau pernah mengatakan bahwa "Ini (penyakit) hadiah karena Allah memberi kesempatan bagi saya untuk berubah...," ia tak kuasa menahan air mata saat menyampaikan hal ini. 

Bukankah kalimat tersebut terinspirasi dari seorang manusia terbaik yang pernah terlontar oleh seorang pada 1450 tahun silam, beliau tidak memiliki media sosial namun sampai detik ini miliaran followers beliau tersebar di seluruh dunia, beliau adalah Nabi Muhammad Shalallaahu 'Alayhi Wasallam, Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia" (HR. Ahmad)

Walau  telah diagnosa oleh tim dokter atas penyakit yang diderita, beliau justru diberikan kekuatan untuk memimpin program Muslim Around The World (MATW) yang beliau dedikasikan bagi perbaikan dan perkembangan kemajuan warga di Afrika dengan bantuan pendidikan, makanan, dan berbagai bentuk program kemanusian.

Jika saja Ali Banat konsisten  hidup dalam kemewahan dan tidak menghiraukan penyakitnya serta kehidupan orang Afrika, maka beliau menunggu sejelek-jeleknya akhir dari kehidupannya sebagai milliader muda.

Namun, beliau memilih jalan dengan ketegasan hati untuk mendermawakan semua hartanya untuk kemajuan masyarakat di afrika. Bahkan pada pernyataan lain beliau sampaikan bahwa "Saya ingin meninggalkan dunia tanpa satu pun harta benda," katanya.

Program MATW yang gagasnya berhasil membangun sebuah menampungan sekitar 200 orang janda, membangun masjid, sekolah untuk 600 yatim piatu, rumah sakit mini, dan bisnis untuk mendukung komunitas lokal. Ini merupakan sebuah harapan yang terwujud sebaik-baiknya dari yang ditunggu setiap insan.

Job Steves dan Ali Banat sosok yang dapat menginsiprasi kaum milenial dalam mewujudkan setiap harapan dengan baik, karena jika saja kita terkecoh oleh keadaan dan waktu luang yang tersedia tidak kita manfaatkan dengan baik walaupun sedetik, maka itulah akhir dari sejelek-jeleknya yang ditunggu yaitu penyesalan yang tidak dapat lagi kembali.

Bersegeralah kita selalu berbuat baik mulai detik ini dengan segala reaksi positif atau negatif di sekeliling kita, karena tidak semua tindakan yang kita saksikan harus di respon negatif terkadang mengobservasi apa yang terjadi agar kita bisa terus menjadi lebih baik atas pengalaman yang barusan kita saksikan, atau kita harus memiliki prinsip " jangan hidup di lidah orang lain".

So, lakukan saja hal baik disetiap waktu dan disetiap saat, karena setan tidak akan merebut harta bendamu, tetapi yang paling berharga dalam kehidupan manusia adalah keimanan, itu sebabnya setan bertugas menggoda setiap insan, karena mereka (setan) lebih mengerti bahwa keimanan seseorang adalah hal teramat penting disbanding harta dan kedudukan.

Apakah yang kita nantikan kecuali kemiskinan yang dapat melupakan, kekayaan yang dapat menimbulkan kesombongan, sakit yang dapat mengendorkan, tua renta yang dapat melemahkan, tua dengan kemalasan dari bugarnya usia muda, kematian yang dapat menyudahkan segala-galanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun