Mohon tunggu...
Arifin Indra Sulistyanto
Arifin Indra Sulistyanto Mohon Tunggu... Konsultan - Pemerhati * Narasumber * Konsultan * Advisor * Assessor * Ilustrator

Telah belajar dan mengalami, terus belajar untuk mengerti dan memberi, ijinkan hamba berbagi literasi , menanti hingga datangnya senja hari. Menulis ibarat melukis kata dengan kuas, media kertas bagai kanvas, fiksi adalah warna bebas. Hitam dan putih adalah fakta dengan batas tegas.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Generasi Sandwich: Karir & Side Hustler

22 Juni 2022   13:32 Diperbarui: 25 Juni 2022   17:52 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Bisnis startup memang sedang booming, namun jika bisnisnya tidak dikawal dengan baik, dapat mengalami kesulitan di usia dini. Kondisi ekonomi paska pandemi dan pengaruh global menyebabkam beberapa harga komoditas dan energi naik berujung dengan inflasi; sehingga menurunkan daya beli konsumen, berakibat juga kepada kelangsungan bisnis startup. Beberapa startup tutup dengan akibat PHK para karyawannya, kebetulan eyang juga telah menulis judul "Kematian Start Up", berikut ini tautannya".

https://www.kompasiana.com/arifinsulistyanto7061/62ab7b94edb24b4e5a61fff2/kematian-start-up

***

" Selanjutnya apakah Nanda ingin memilih kerja PARTIMER, ala generasi sandwich ?", tanya si eyang.

" Mereka punya beban ganda, maka untuk mengatasinya mereka memilih untuk mempunyai pekerjaan ganda, berkarir sekaligus partimer, itu ciri khas mereka", eyang Soemarto memberi pendahuluan.

" Oiya..., ada sebagian orang yang ingin bekerja independen jangka relatif pendek sesuai permintaan untuk pekerjaan khusus tertentu. Mereka dibayar berdasarkan pekerjaan yang bersifat "sekali selesai". Mereka ini disebut "gig worker" atau "gigster", menurut BPS per Mei 2019 ada 5.89 juta orang di Indonesia. Banyak ekonom yang meramalkan, bahwa di masa depan seiring dengan trend Internet of Thing (IOT), model bisnis secara online, maka kebutuhan tenaga kerja akan dipenuhi secara crowdsourcing sehingga tidak perlu karyawan tetap. Kegiatan ekonomi dengan model bisnis yang memanfaatkan tenaga lepas seperti itu, disebut "gig economy".

" Dapat disimpulkan, "generasi sandwich" punya gaya hidup kerja sambilan yang sering  diberi label sebagai "gigster" untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja secara lepas di ekosistem  "gig economy".

" Apa bedanya dengan freelancer Yang ?", Nanda ingin tahu dibandingkan gig worker.

" Kalau freelancer mempunyai keinginan untuk dikontrak lebih lama, karena merasa kualifikasinya langka baik sebagai professional maupun certified".

" Yangkung, beri contoh jenis pekerjaan yang punya ciri "gig" ?", tanya Nanda ingin tahu.

" Gig worker cukup beragam, termasuk content writer, security engineer, virtual assistant, game engineer, tutor online, substitute teacher, accounting assistant, designer dan masih banyak lagi".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun