Di Indonesia kira-kira ada 27 Startup di kelas ini (misal : Akulaku, Kredivo, Blibli) sedangkan kalau di seluruh ASEAN akan mencapai 100 perusahaan.
Unicorn, adalah tingkatan keempat dengan nilai valuasi USD 1 sd 10 miliar ( Rp. 14,8 T sd Rp. 148 T ).
Di Indonesia, terdapat beberapa nama antara lain Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, OVO dan JD.id
Decacorn, adalah tingkatan kelima dengan nilai valuasi USD 10 sd 100 miliar ( Rp. 148 T sd Rp. 1480 T).
Di ASEAN terdapat nama-nama perusahaan yang masuk kelas ini antara lain Gojek dan Grab. Sedangkan di tingkat global antara lain  adalah Airbnb, Pinterest, Uber, Xiaomi, Snapchat, dan  SpaceX
Hectocorn, adalah tingkatan keenam dengan nilai valuasi diatas USD 100 miliar (diatas Rp. 1480 T).
Beberapa perusahaan global yang sudah mencapai antara lain Facebook, Apple, Microsoft, Google, Alipay dan ByteDance
Kematian Startup.
Menurut Alexandar Olic (2017), Â kematian Startup bisa terjadi di setiap tahapan siklus kehidupan perusahaan.
Kita mulai di tahap "Courtship"Â (pacaran). Semua bisnis dimulai sebagai visi yang berasal dari ide seseorang. Bisa jadi merupakan perwujudan mimpi sang pendiri yang mencurahkan passionnya untuk mengukir ambisi demi masa depan. Sang pendiri menyampaikan idenya, menularkan antusiasme yang tinggi sehingga semuanya tampak potensial. Selalu ada yang mencela, " bagaimana jika ide tersebut tidak berhasil".
Kematian "prematur" bisa terjadi di tahap "courtship" ini, jika sang pendiri "omong doang" tidak pernah ambil risiko dan tidak mau mengeluarkan duit untuk mewujudkan ide-ide besarnya.