Mohon tunggu...
Arifin Indra Sulistyanto
Arifin Indra Sulistyanto Mohon Tunggu... Konsultan - Pemerhati * Narasumber * Konsultan * Advisor * Assessor * Ilustrator

Telah belajar dan mengalami, terus belajar untuk mengerti dan memberi, ijinkan hamba berbagi literasi , menanti hingga datangnya senja hari. Menulis ibarat melukis kata dengan kuas, media kertas bagai kanvas, fiksi adalah warna bebas. Hitam dan putih adalah fakta dengan batas tegas.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mendukung Jalur Rempah-Rempah Menjadi Warisan Dunia

7 Juni 2022   00:17 Diperbarui: 17 Juni 2022   23:49 1092
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jenis rempah yang dikenal sejak jaman Mesir kuno untuk bahan balsem mumi para Firaun adalah cinnamon (kayu manis). Cinnamon asal Cina disebut Casia (tanaman satu family dengan Cinnamon).

Cengkeh dan pala adalah rempah-rempah asal Maluku yang merupakan tanaman endemi khas Maluku (catatan: sekarang sudah tersebar dimana-mana).

HAKI - Indikasi Geografis

Ilustrasi HAKI Indikasi Geografis , Dok : Pribadi
Ilustrasi HAKI Indikasi Geografis , Dok : Pribadi

Jika penetapan Jalur Rempah-Rempah oleh UNESCO terjadi, maka akan memperkuat Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) "Indikasi Geografis" yang bermanfaat untuk tujuan Strategi Marketing atas produk-produk Indonesia (asal Maluku) di pasar global.

Kepemilikan merek dagang (brand) dengan Indikasi Geografis bersifat komunal berbentuk MPIG masyarakat pelindung indikasi geografis (tidak boleh perorangan). MPIG itu mewakili para petani, pedagang, pengolah, produsen plus perwakilan pemerintah.

Suatu produk yang memiliki HAKI Indikasi Geografis, misal "Pala Maluku" akan menaikkan brand awareness; sehingga konsumen atau pengguna akan merasa terjamin keaslian produk karena bisa ditelusuri asal muasalnya darimana. 

Pada saatnya mari kita vote untuk pengusulan Jalur Rempah-Rempah Menjadi Warisan Dunia ke UNESCO.

Dihimpun dari berbagai sumber. @AIS, Tangsel 6 Juni 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun