Mohon tunggu...
Arifin Indra Sulistyanto
Arifin Indra Sulistyanto Mohon Tunggu... Konsultan - Pemerhati * Narasumber * Konsultan * Advisor * Assessor * Ilustrator

Telah belajar dan mengalami, terus belajar untuk mengerti dan memberi, ijinkan hamba berbagi literasi , menanti hingga datangnya senja hari. Menulis ibarat melukis kata dengan kuas, media kertas bagai kanvas, fiksi adalah warna bebas. Hitam dan putih adalah fakta dengan batas tegas.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mendukung Jalur Rempah-Rempah Menjadi Warisan Dunia

7 Juni 2022   00:17 Diperbarui: 17 Juni 2022   23:49 1092
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilustrasi Jalur Rempah-Rempah. Dok : Pribadi
Ilustrasi Jalur Rempah-Rempah. Dok : Pribadi

Sedangkan Jalur Rempah, dalam textbook menggunakan istilah Spice Route; merupakan jalur komersial perdagangan rempah-rempah dari Asia ke Timur Tengah. Kawasan Timur Tengah telah mengenal rempah-rempah sejak 2000 SM. Secara berantai kemudian rempah-rempah tersebut sampai ke tangan bangsa Eropa, yang harus membayar dengan harga tinggi. 

Jalur Spice Route adalah jalur laut yang menghubungkan puluhan pelabuhan ke pelabuhan dari arah timur ke barat. Rempah-rempah asal kepulauan Maluku secara berantai dibawa menyusuri pelabuhan sepanjang NTT, NTB, Jawa, Sumatra hingga ke trading post Malaka. Selanjutnya menuju ke barat melewati pelabuhan-pelabuhan di India menuju Timur Tengah, Afrika, hingga ke Eropa.

Pada jamannya, antara abad 16-18, perdagangan rempah-rempah adalah perdagangan dunia yang terbesar. Perdagangan rempah-rempah mengakibatkan penghancuran dan pendirian dinasti kerajaan, menjadi penyebab penemuan benua baru dan penyebab peletakan fondasi bagi dunia moderen.

Istilah Spice Route, adalah merujuk kepada bangsa Portugis yang melakukan ekspedisi dipimpin oleh Pedro Alvarez Cabral. Cabral pada tahun 1501, yang berhasil membawa rempah-rempah dari pantai Malabar (India), yang merupakan jantung perdagangan rempah-rempah. 

Pada tahun 1510, trading post Goa di India dikuasai bangsa Portugis, dan trading post Malaka dikuasai pada tahun 1511 oleh Alfonso de Albuquerqe.

Trading post Malaka merupakan pintu masuk ke rantai perdagangan rempah-rempah dari arah timur, yaitu kepulauan Maluku (Indonesia). 

Seperti yang telah kita ketahui, keberhasilan bangsa Portugis mencapai kepulauan rempah-rempah (kepulauan Maluku) membuat iri para bangsa Eropa lainnya.

Sejarah telah kita lalui, dengan adanya kolonialisasi oleh bangsa-bangsa Portugis, Spanyol, Inggris dan Belanda; mereka punya tujuan yang sama, menguasai monopoli perdagangan rempah-rempah dari kepulauan Maluku. 

Sejarah Jalur Rempah-Rempah patut diangkat menjadi warisan dunia. Jalur Rempah-Rempah penuh dengan warna-warni sejarah perjuangan kerajaan dan kesultanan di nusantara, monopoli perdagangan, tanam paksa, perjanjian sepihak, pertempuran dan berakhirnya penjajahan sebelum akhirnya Indonesia menjadi merdeka

Rempah-Rempah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun