Sang Aji Saka dengan perasaan sedih memakamkan kedua pengawal setianya itu di kawasan padepokan, di daerah pinggiran Kerajaan Medhang Kawulan.
Sampai disitu, sang mama paham karena cerita kisah Aji Saka yang disampaikan gurunya Indra di kelas, sama dengan yang telah gurunya dulu ketika di SMP.
Karena sang mama akan menyiram tanaman, maka sepakat untuk dilanjutkan lain waktu.
***
Ketika melihat Indra sedang santai melihat TV di ruang tengah, ibunya mendekat dan duduk disampingnya mengajak meneruskan pembahasan legenda Aji Saka.
" Nak, bagian mana yang menurut Yangkung, kamu mempunyai pendapat yang menarik?" Sang ibu tidak bisa menyembunyikan rasa penasarannya.
" Baiklah, jika Mama masih penasaran dengan Aji Saka !" Celetuk anaknya dengan datar.
" Karena dulu para murid SMP tidak bisa mencari refensi di medsos dengan cepat "
" Akibatnya tidak bisa punya referensi dari sumber kedua, tidak bisa mendebat apalagi menganalisa dan mengambil perbandingan."
" Jaman sekarang, dengan adanya search engine, maka setiap topik yang dibahas di sekolah bisa jadi besoknya ditanyakan kembali oleh muridnya kepada gurunya disertai dengan serentetan referensi."
" Sayangnya, legenda Aji Saka sudah keburu mendominasi pikiran murid jaman dulu."