Mohon tunggu...
Arifin Indra Sulistyanto
Arifin Indra Sulistyanto Mohon Tunggu... Konsultan - Pemerhati * Narasumber * Konsultan * Advisor * Assessor * Ilustrator

Telah belajar dan mengalami, terus belajar untuk mengerti dan memberi, ijinkan hamba berbagi literasi , menanti hingga datangnya senja hari. Menulis ibarat melukis kata dengan kuas, media kertas bagai kanvas, fiksi adalah warna bebas. Hitam dan putih adalah fakta dengan batas tegas.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aksara Jawa: Hanacaraka adalah Kalimat Pangram yang Sempurna

22 Mei 2022   12:35 Diperbarui: 7 Juni 2022   15:39 2231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sementara itu, Sang Raden merasa gelisah dan timbul kecurigaan, karena Dora tidak kunjung kembali dan sudah melebihi waktu tempuh yang wajar.

Dengan penuh tanda tanya dan rasa kawatir, Sang Raden Aji Saka menyusul.

Sesampai di padepokan, kekawatirannya terbukti. Telah ditemukan kedua pengawalnya sudah tidak bergerak. Dora dan Sembada tergeletak kaku tidak berjauhan di belakang padepokan tempat Sembada duduk.

Aji Saka menyimpulkan telah terjadi kesalahpahaman dan pertengkaran maut.

Karena sama-sama digdaya, maka berakhir dengan kematian serempak.

Untuk mengenang kisah yang menyedihkan itu, Aji Saka membuat cerita dalam bahasa jawa menggunakan aksara jawa.

Dokpri
Dokpri

Ha na ca ra ka , yang artinya : ada utusan

Da ta sa wal a , yang artinya : saling berselisih

Pa da ja ya nya , yang artinya : sama kuatnya

Magabatanga , yang artinya : meninggal bersama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun