Dalam websitenya, ia menulis bahwa, ia ingin menjadi perempuan pemberani dan  berdamai dengan kesendirian.
Sebab, dari sejak dibangku sekolah hingga kedua orang tuanya meninggal, ia telah terbiasa bekerja mandiri, menanggung beban hidup seorang diri. Menyusuri seluk beluk desa dan kota Ambon, bahkan pulau Jawa, hingga Jogjakarta saat ini.
Setelah membaca beberapa paragraf tulisannya, aku pun memberikan sedikit pemantik lewat tulisannya itu, agar ia terus bersemangat dalam berkarya dengan cara menulis dan sebagainya.
Disaat yang sama, selain jadi penulis ternyata ia juga pernah bergelut jadi pers pada beberapa media online lokal ternama dikota Ambon Maluku. Atas pengalamannya di dunia pers itulah yang membuat ia semakin lihai dalam menjajakinya.
 Ia menyematkan karya-karyanya artikelnya di berbagai website/YouTube dan lainnya.
Ia memang penulis/ penyair hebat. Dan tulisan-tulisannya yang ia sematkan pun terlalu indah dan begitu menggelegak ketika untuk dibaca. Sebab, kalimat yang ditulisnya-selain dalam merajut asanya, kalimat yang di tulisnya-pun secara jujur atas rasa bersalah pada luka masa lalu-nya. ***
-Yogyakarta, 30 April 2024-
Arifin Biramasi.